Beragam Suku dan Budaya di Sumut, Gubernur Edy: Mari Bersama Kita Besarkan

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Sumber :
  • Pemprov Sumut

Kehadiran Mabsi Sumut ini, menurut Gubernur, bukan untuk mengkotak-kotakkan (membedakan) antarkesukuan dan budaya. Tetapi guna membesarkan kekayaan yang sejatinya dimiliki oleh Sumatera Utara, sebagai provinsi yang kaya adat budaya.

Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan

"Saya sudah minta agar para akademisi dan pemuka agama untuk mengkaji budaya yang ada di Pantai Barat. Supaya ini tidak hanya menjadi cerita saja. Mari bersama kita besarkan kawasan ini dan menjadi akrab, akur serta memperkuat silaturahim," pungkasnya.

Sementara Ketua Mabsi Wilayah Sumut Zahrin Piliang menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang memberikan perhatiannya untuk masyarakat di Sibolga-Tapteng, termasuk warga yang tinggal di perantauan seperti Kota Medan dan daerah lainnya.

Bobby Nasution akan Jalin Komunikasi dengan NasDem dan PKB: Kalau Disuruh Daftar, Kita Daftar

Dalam sambutannya, Zahrin menyampaikan, bahwa wilayah Pantai Barat Sumut dihuni oleh masyarakat yang multi etnis. Mulai dari Mandailing, Toba, Nias, Minang, Aceh hingga yang berlatar belakang keturunan bangsa di luar Indonesia, baik Arab maupun Cina dan sebagainya.

"Uniknya, masyarakat Pasisi Tapteng-Sibolga banyak suku-suku. Kami (Pantai Barat) adalah Negeri Berbilang Kaum. Penuturan bahasa seperti (Pasisi) ini juga bisa ditemui di Natal, Tabuyung (Madina), Singkil hingga Meulaboh (Aceh). Ini menunjukkan bahwa Pasisi sebagai sebuah etnis di Sumut," ujar Zahrin.

Kantongi Surat Tugas Maju di Pilgub, Bobby Nasution Sebut Tak Perlu Mendaftar Lagi ke Golkar Sumut

Dari berbagai keunikan dan peninggalan sejarah di kawasan Pantai Barat itu, Zahrin mengatakan daerah tersebut sudah tumbuh, bahkan jauh sebelum masa awal kedatangan para penjajah. Khususnya Kapur Barus sebagai bahan penting untuk mengawetkan mayat Firaun.

"Wilayah Tapteng-Sibolga diwarnai berbagai corak budaya. Meskipun secara bahasa, dominannya adalah Minang. Karena memang migrasi orang-orang Minang telah mewarnai kehidupan masyarakat di Pantai Barat. Karena itu kami merasa kesempatan (Pengukuhan) ini sangat berharga. Sekali lagi terima kasih kepada Bapak Gubernur yang telah hadir di momentum penting ini," pungkasnya.