Bawaslu Ingatkan Debat Kedua Pilgub Sumut Harus Kondusif untuk Pendukung Kedua Paslon
- Istimewa/VIVA Medan
Untuk subtema debat publik kedua, memajukan daerah dengan isu peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas daerah atau konektivitas sistem transportasi publik, ketersediaan akses Internet di daerah-daerah. Kemudian, peningkatan investasi daerah atau penanaman modal, penciptaan lapangan pekerjaan, penguatan sektor pariwisata.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Subtema yang lainnya, yakni menyelesaikan persoalan daerah, dengan isu degradasi lingkungan hidup dan bencana alam atau banjir, tanah, longsor, pengelolaan persampahan, pencemaran air, tanah dan udara, ketersediaan air bersih, industrialisasi dan amdal. Selanjutnya, konflik pertanahan, konflik pertambangan, alih fungsi lahan, dan eksploitasi hutan, persoalan wilayah perbatasan antara pemerintah daerah.
Terakhir, ketahanan pangan dan energi, inovasi teknologi pembangunan daerah dan percepatan desa mandiri. "Tema debat kedua dan juga tema debat ketiga itu, sudah dirumuskan oleh tim perumus," ucap Ketua KPU Sumut, Agus Arifin kepada wartawan.
Agus mengatakan bahwa debat kedua ini, melibatkan 9 panelis dari akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di Sumut ini. "Panelisnya juga sudah ada 9 orang. Karena kita melihat bahwa Sumatera Utara kan untuk pemikiran berbagai pihak banyak pihak. Termasuk, juga dari kalangan akademisi tokoh masyarakat, dan profesional debat kedua nanti panelisnya sudah pasti berbeda," jelas Agus.
Debat pertama mendapatkan sorotan, karena tidak ada keterwakilan perempuan sebagai panelis di debat tersebut. Karena, 9 panelis seluruhnya adalah laki-laki. Menyikapi hal itu, Agus mengungkapkan debat kedua dan ketiga ada penalis perempuan. "Sebenarnya kita Melihatnya dari akumulasi. Bukan dari setiap debat. Nah untuk debat kedua dan ketiga, ada perempuannya sudah Sudah ada. Jadi tidak melihatnya dari setiap debat. Tapi akumulasi, sudah ada," kata Agus.