Bawaslu Ingatkan Debat Kedua Pilgub Sumut Harus Kondusif untuk Pendukung Kedua Paslon
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Debat publik kedua Pilgub Sumut tahun 2024, Bawaslu Sumut mengingatkan kepada KPU Sumut untuk mengkomodir jalannya adu ide dan gagasan tersebut secara kondusif untuk para pendukung kedua paslon calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut. Ini sebagai koreksi dan evaluasi dari debat publik perdana.
Hal itu, diungkapkan oleh Ketua Bawaslu Sumut Aswin Diapari Lubis, Senin 3 November 2024. Ia mengatakan pihaknya, memiliki catatan agar debat kedua berjalan lebih kondusif, dengan mengingatkan moderator debat untuk bersikap tegas kepada para pendukung. "Catatan kita memang debat perdana kurang kondusif. Karena itu kita minta agar moderator tegas kepada pendukung," ucap Aswin.
Aswin mengatakan KPU Sumut untuk menegaskan juga terapkan tertib acara debat Pilkada Sumut untuk diikuti para kedua pendukung paslon nantinya. Sehingga paslon saat memaparkan visi dan misi dapat didengar dengan jelas. "Selain itu kita minta KPU, agar nanti pada debat kedua nanti lokasi debat lebih teratur menghindari gesekan antar pendukung pasangan calon saat di lokasi debat," jelas Aswin.
Aswin mengungkapkan bahwa debat pertama berlangsung di Hotel Grand Mercure, Kota Medan, Rabu malam, 30 Oktober 2024, dinilai berlangsung tidak kondusif. "Kita sudah buat catatan kepada KPU kita berharap agar debat kedua lebih kondusif, KPU bisa bertindak tegas kepada pendukung yang tidak menjaga kondusifitas," tutur Aswin.
Ketua Bawaslu Sumut, M Aswin Diapari Lubis.
- BS Putra/VIVA Medan
Debat kedua Pilgub Sumut tahun 2024, akan diikuti pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution-Surya dan nomor urut 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, berlangsung di Hotel Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Kota Medan, Rabu malam, 6 November 2024.
Kemudian, KPU Sumut menetapkan 9 panelis debat kedua Pilgub Sumut tahun 2024, yakni Dr Maslathief Dwi Purnomo, Dr Arifin Saleh Siregar, Prof. Taufik Siregar dan Dr Edy Ikhsan. Kemudian, Prof.Katimin, Dr Wahyu Ario Pratomo, Dr Afnila, Dr Ibnu Affan, dan Dr Taufik Wal Hidayat. Sedangkan, debat kedua ini, dengan tema 'Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan'.
Untuk subtema debat publik kedua, memajukan daerah dengan isu peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas daerah atau konektivitas sistem transportasi publik, ketersediaan akses Internet di daerah-daerah. Kemudian, peningkatan investasi daerah atau penanaman modal, penciptaan lapangan pekerjaan, penguatan sektor pariwisata.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Subtema yang lainnya, yakni menyelesaikan persoalan daerah, dengan isu degradasi lingkungan hidup dan bencana alam atau banjir, tanah, longsor, pengelolaan persampahan, pencemaran air, tanah dan udara, ketersediaan air bersih, industrialisasi dan amdal. Selanjutnya, konflik pertanahan, konflik pertambangan, alih fungsi lahan, dan eksploitasi hutan, persoalan wilayah perbatasan antara pemerintah daerah.
Terakhir, ketahanan pangan dan energi, inovasi teknologi pembangunan daerah dan percepatan desa mandiri. "Tema debat kedua dan juga tema debat ketiga itu, sudah dirumuskan oleh tim perumus," ucap Ketua KPU Sumut, Agus Arifin kepada wartawan.
Agus mengatakan bahwa debat kedua ini, melibatkan 9 panelis dari akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di Sumut ini. "Panelisnya juga sudah ada 9 orang. Karena kita melihat bahwa Sumatera Utara kan untuk pemikiran berbagai pihak banyak pihak. Termasuk, juga dari kalangan akademisi tokoh masyarakat, dan profesional debat kedua nanti panelisnya sudah pasti berbeda," jelas Agus.
Debat pertama mendapatkan sorotan, karena tidak ada keterwakilan perempuan sebagai panelis di debat tersebut. Karena, 9 panelis seluruhnya adalah laki-laki. Menyikapi hal itu, Agus mengungkapkan debat kedua dan ketiga ada penalis perempuan. "Sebenarnya kita Melihatnya dari akumulasi. Bukan dari setiap debat. Nah untuk debat kedua dan ketiga, ada perempuannya sudah Sudah ada. Jadi tidak melihatnya dari setiap debat. Tapi akumulasi, sudah ada," kata Agus.