Mahasiswa KKN Kelompok 148 UINSU Bentuk Kelompok Sadar Stunting di Desa Perkebunan Bukit Lawang
- Dok UINSU
VIVA Medan - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) melalui mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) membentuk kelompok Sadar Stunting, di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kabupaten Langkat.
Dosen Pembimbing Lapangan, Andini Nur Bahri M.Kom.I menjelaskan bahwa pembentukan kelompok tersebut sepenuhnya didukung oleh perangkat desa dan Puskesmas Kabupaten langkat.
Andini mengungkapkan secara resmi kelompok sadar stunting tersebut, dicetuskan pada 20 Agustus 2024 melalui pertemuan yang difasilitasi oleh mahasiswa KKN yang dihadiri oleh Ketua PKK, tenaga pelaksana gizi (TPG) Puskesmas Kabupaten Langkat, para kader posyandu dan kepala-kepala dusun.
"Tujuan pembentukan kelompok ini, tentunya agar menjadi wadah edukasi stunting bagi masyarakat. Sehingga setelah para mahasiswa pulang dan selesai KKN kegiatan2 terkait penekanan angka stunting dapat terus berlanjut," kata Andin, Kamis 22 Agustus 2024.
Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan penyerahan poster stunting secara simbolis kepada ketua kelompok oleh dosen pembimbing lapangan, Andini Nur Bahri M.Kom.I sebagai langkah awal untuk mendukung kelompok tersebut.
"Pada kesempatan tersebut kelompok stunting juga menunjuk ibu Dwi sebagai Duta Anti Stunting yang akan secara resmi dinobatkan pada malam festival anak bangsa yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN," ucap Andin.
Ketua Kelompok KKN UINSU, Fatur mengatakan pembentukan kelompok Sadar Stunting dan penunjukan duta anti stunting ini adalah inisiasi dan arahan dari dosen pembimbing lapangan.
"Hal itu, agar kami dapat melakukan hal-hal, yang nyata di lokasi KKN kami agar memberi manfaat yang berkelanjutan bagi warga," sebut Fatur.
Sementara itu, Tenaga Pelaksana Gizi Kabupaten Langkat, Marsinta S.K.M mengucapkan terima kasih dan apresiasi dalam gebrakan dilakukan kelompok 148 UINSU dalam bentuk kelompok Sadar Stunting tersebut.
"Sejak tahun 2010, saya bertugas sebagai TPG di puskesmas baru ini, ada gebrakan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN, karena biasanya mereka hanya membuat penyuluhan-penyuluhan," ucap Marsinta.
