Pilkada Tapsel 'Agak Laen', Dolly: Tidak Bermaksud Pertahankan Dinasti, Keberlanjutan Pembangunan

Dolly Pasaribu maju sebagai calon Bupati Tapsel periode 2024-2029 demi keberlanjutan pembangunan.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) tahun 2024 yang berlangsung pada Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang 'Agak Laen' sepertinya daerah lainnya. Sebab, para calon bupati yang makin menguat adalah anggota keluarga.

KPU Sumut dan BMKG Gelar Rakor Bahas Cuaca Pada Hari Pencoblosan Pilkada 2024

Para calon yang menguat adalah Bupati Tapsel petahana (incumbent), Dolly Putra Parlindungan Pasaribu. Tekadnya maju untuk kedua kalinya dengan niat tulus dan ikhlas bertekad menuntaskan kerjanya lima tahun ke depan. Dolly maju kembali menjadi Calon Bupati karena telah lolos verfikasi faktual KPU lewat jalur independen (perseorangan) bersama calon wakilnya, Ahmad Buchori Siregar.

Sementara calon penantangnya adalah Gus Irawan Pasaribu. Gus saat ini anggota DPR RI jelang 3 periode serta pernah ikut dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu), maju menjadi Calon Bupati lewat jalur partai politik (Parpol). Gus merupakan adik kandung dari Almarhum Panusunan Pasaribu, dimana Panusunan adalah ayah kandung dari Dolly.

Hukum Menerima Serangan Fajar, UAS: Masuk Golongan Dosa Besar

Inilah yang disebut Pilkada Tapsel 2024 'Agak Laen' karena bisa disebut ini pertarungan antara Ayah dengan Anak atau Paman dengan Keponakannya. Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Sumatera Utara menekankan Pilkada serentak di Tapsel tahun 2024 ini jangan sampai merusak tatanan kekeluargaan.

‘’Jika kita mencermati di Pilkada serentak di Tapsel, ada hal yang menarik dan memang “Agak Laen”. Bakal calon yang mengikuti kontestasi dari salah satu yang memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat dekat,’’ ucap Robert Tua Siregar, Ph.D kepada wartawan baru-baru ini.

UAS di Kampanye Akbar di Tapsel: Saya Bersaksi Edy-Hasan Orang Baik untuk Memimpin Sumut

Bupati Tapsel Dolly Pasaribu bersama ibunda, Isna Irawaty Siregar.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan

Biasanya, sambung Robert, perbedaan itu di level tim sukses atau pemilih, tetapi di Tapsel justru di level Bakal Calon, dimana sama-sama kita melihat adanya Bakal Calon yang ikut kontestasi dari satu ‘Trah Keluarga’. Robert yang aktif mengajar di Unpri, USU dan sejumlah perguruan tinggi swasta di Medan juga menjelaskan jika melihat potensi dari konsestan yang bakal ikut ini memiliki kompetensi yang sama-sama ingin membangun dengan kemampuan yang mumpuni dalam memimpin dan berharap nantinya terpilih yang terbaik untuk Kabupaten Tapanuli Selatan.

Halaman Selanjutnya
img_title