PKS Dukung Bobby Nasution, Pengamat Politik : Memancing Pakai Cacing Berharap Dapat Hiu
- Instagram Bobbynst
Akademisi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) itu, melempar narasi ke publik, bahwa Edy Rahmayadi diduga tidak sanggup penuhi rekomendasi disampaikan PKS untuk pencalonan tersebut. "Karena narasi-narasi yang dibangun PKS selama ini, tidak relevan lagi setelah dia mendukung Bobby," jelas Rafriandi.
Tapi, Rafriandi berpandangan berbeda. Bahwa Edy Rahmayadi bukan tidak sanggup memenuhi rekomendasi. Namun, Ketua Umum PSSI itu, mengamankan terlebih dahulu rekomendasi ditugaskan PDI Perjuangan. Karena, partai berlambang banteng itu, tanpa berkoalisi bisa mengusung sendiri calonnya di Pilgub Sumut ini.
"Jadi, kemudian PKS tidak sabar, inikan urusan pusat dengan pusat, artinya kalau PKS sabar, artinya tinggal minta petunjuk dari Sekjend Hasto PDIP. Jadi, ada ketidak sabaran PKS, padahal dalam islam kan diajarkan bersabar, orang-orang yang sabar akan diberikan kemenangan," kata Rafriandi.
Rafriandi mengungkapkan arti memancing pakai cacing berharap dapat hiu. Dengan mengusung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, berharap PKS diajak dan masuk dalam Pemerintahan dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran nantinya.
"Saya bilang itu terlalu tergesa-gesa, atapun memancing pakai cacing dengan berharap tangkapan hiu, artinya dengan mendukung Bobby berharap Prabowo-Gibran akan mengajak PKS masuk di koalisi pemerintahan," jelas Rafriandi.
Pasca PKS mendukung Bobby Nasution, Rafriandi menyampaikan saran, Edy Rahmayadi tetap fokus dengan PDIP dan sejumlah partai politik, yang belum menentukan sikap di Pilgub Sumut 2024 ini. Rafriandi menilai bahwa Edy Rahmayadi memiliki infrastruktur pengalaman di Pilgub Sumut 2018 dan menjabat sebagai Gubernur Sumut periode 2018-2023.
Hal itu menjadi poin plus dimiliki dibandingkan Bobby Nasution masih berada di tingkat Kota Medan saja. "Saya kira, pak Edy secara kalkulasi bisa menang, kenapa saya bilang menang?. Karena, Pak Edy sudah membentuk tim susksesnya sejak tahun 2018. Tim suksenya itu ada di parpol dan dijaringan simpul simpul masyarakat, kemudian dia terpilih jadi Gubernur," sebut Rafriandi.