Pertemuan Majelis Dewan Guru Besar PTN-BH di USU, Diharapkan Melahirkan Pemikiran Strategis

USU tuan rumah pertemuan Majelis Dewan Guru Besar PTN-BH.
Sumber :
  • Dok USU

VIVA Medan - Universitas Sumatera Utara (USU) menjadi tuan rumah Pertemuan Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MDGB PTN-BH) dengan tema "Building A Strong Community Through Campus And Industry Relationships" yang diikuti oleh 21 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia, pada hari Kamis-Sabtu 27 hingga 29 2024 yang pembukaannya berlangsung di Digital Learning Center Building USU.

Peringkat Keempat Pendaftar Terbanyak, USU Gelar SMM PTN Barat 2024 Diikuti 1.956 Peserta

Tiga narasumber yang mengisi rangkaian pertemuan ini antara lain perwakilan dari Menteri Pertanian yang membawakan materi mengenai "Akselerasi Pembangunan Pertanian Menghadapi Perubahan Iklim dan Krisis Pangan Global".

Selanjutnya, Dirjen Kemendikbudristek Prof. Dr.rer.nat. Abdul Haris, M.Sc dengan materi "Peran Guru Besar dalam Pembangunan Bangsa", serta Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Muryanto Amin S.Sos., M.Si., dengan materi "Membangun Kekuatan Komunitas melalui Hubungan Kampus dan Industri".

IKA Fakultas Teknik USU Gandeng Propernas Gelar Penanaman Ratusan Pohon di Deliserdang

Prof. Dr. Muryanto Amin S.Sos., M.Si., dalam paparannya menjelaskan hubungan perguruan tinggi dan industri mampu memperkuat penelitian yang menghasilkan inovasi terbaik guna menuntas isu-isu strategi yang terjadi di Indonesia yang didukung oleh kebijakan industri.

"Saya mengharapkan kegiatan ini, terus berjalan dengan lancar dan kita dapat sama-sama menuntaskan permasalahan bangsa melalui perwujudan pemikiran strategis para Dewan Guru Besar," ucap Rektor USU, Senin 1 Juli 2024.

Kampanyekan #RambutTetapMuda, Ellips Ajak Mahasiswi di Medan Tampil Percaya Diri

Sementara itu, Ketua Majelis Dewan Guru Besar PTN-BH, Prof. Dr. Andi Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM., sebeumnya menjelaskan, kedudukan Dewan Guru Besar saat ini ingin diperjuangkan untuk dipertahankan mengingat rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Tinggi akan eksistensi Guru Besar tidak ada.

Karena itu, sejalan dengan pertemuan pertama yang sebelumnya telah terlaksana di Universitas Hasanuddin pada Desember tahun lalu, perjuangan eksistensi Guru Besar dilanjutkan dengan membahas isu strategi yang terjadi mulai dari ketahanan pangan, hingga urgensi dalam membangun komunitas.

Halaman Selanjutnya
img_title