Pemerintah Naikan HET Beras, KPPU Jadwalkan Pengecekan Harga Secara Rutin

Kepala Kanwil I KPPU, Ridho Pamungkas, saat melakukan pemantauan harga bawang putih di Pasar MMTC.
Sumber :
  • Dok KPPU

VIVA Medan - Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) akan melakukan pemantauan terhadap harga eceran tertinggi (HET) terbaru beras di Sumatera Utara ini. Dengan tujuan, para pelaku jangan lagi bermain harga beras tersebut, dengan menjual di atas HET baru ditetapkan pemerintah.

Libur Idul Adha 2024, KAI Bandara Angkut 40.112 Penumpang di Kota Medan

Hal itu diungkapkan oleh diungkapkan Kepala Kanwil I KPPU, Ridho Pamungkas. Ia menjelaskan terkait dengan HET ini, baik itu minyak goreng, gula, ataupun beras ini, pada dasarnya mengikuti harga pokok produksinya.

"Kita pasti akan rutin mengecek ke lapangan, terutama menjelang hari besar (Hari Raya Idul Adha), karena ada lonjakan. Apakah itu memang permintaannya naik atau ekspektasi pasar," jelas Ridho saat dikonfirmasi VIVA Medan, Rabu 5 Juni 2024.

Partai Golkar Sumut Sambut Baik Hewan Kurban Sumbangan Jokowi dan Prabowo Subianto

Ridho mengungkapkan kenaikan harga beras itu, tidak lepas dengan harga produksi yang juga naik. Sehingga Pemerintah melakukan perhitungan untuk HET yang pas di pasaran.

"Sekarang memang dari hasil perhitungan pemerintah, bahwasanya harga pokok produksi itu sudah naik juga. Misalnya kayak beras premium dan medium ini. Ketakutan pemerintah ketika ditanya harga HET masih yang lama, justru pasokannya nanti yang tersendat," jelas Ridho.

Idul Adha 2024, PT Raya Padang Langkat Salurkan Daging Kurban Kepada Masyarakat

Kepala Kanwil I KPPU Medan, Ridho Pamungkas.

Photo :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

Ridho mengungkapkan akan berdampak dengan pasokan hingga pendistribusian besar mengalami tersendat. Karena, pedagang nanti tidak berani untuk menjual atau produsen tidak berani memasok ke ritel, dipicu harga mereka sudah di atas HET, yang sebelum dinaikkan.

"Tapi, permasalahannya gini, meskipun kemudian dari perhitungan pemerintah HET itu memang disesuaikan lagi. Tapi kita, juga berharap ini tidak dijadikan dalih bagi pelaku usaha untuk terus menaikkan harga. Karena sudah ada relaksasi dari pemerintah untuk menaikkan harga sesuai dengan perhitungan yang ada sekarang harapannya seperti itu," kata Ridho.

Ridho menjelaskan seperti gula pasir, memang relaksasi HET sampai 30 Mei 2024 ini, tapi diperpanjang lagi relaksasi harga. Sementara, disaat yang sama informasi harga gula pasir di tingkat internasional justru turun saat ini.

"Ini bisa jadi disparitas harga antara harga di dalam sudah di relaksasi naik dengan harga impor gula nanti yang rendah," ucap Ridho.

Ridho berharap dengan adanya relaksasi harga, importir akan berbondong-bondong ini. Hal tersebut, untuk melakukan importasi karena harganya bagus di pasar.

"Sehingga, akan ada nantinya revisi terhadap HET lagi untuk menurunkan biaya produksi dan memenuhi supply and demand ini," ujar Ridho.

Ridho mengatakan hari ini, Rabu 5 Juni 2024, pihak KPPU akan mengundang industri gula ke Kantor mereka, dengan tujuan akan dimintai keterangan dari sisi pendistribusian dan pasokan gula ini seperti apa.

"Gula naik juga HET nya. Sudah lama juga relaksasinya. Tertanggal 31 Mei tapi ternyata akan diperpanjang. Ini semua harus dicek semua ke lapangan. Ini biaya APP nya yang naik atau karena memang kendala yang lain," tandas Ridho.

Untuk diketahui, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan kenaikan HET beras tersebut untuk menjaga stabilitas harga beras premium dan medium di pasar tradisional dan retail modern.

Sesuai surat perpanjangan relaksasi HET beras premium dan medium bernomor 160/TS.02.02/K/5/2024 tertanggal 31 Mei 2024, HET beras premium untuk Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan dinaikkan dari Rp13.900 menjadi Rp14.900.

Untuk HET beras medium di wilayah yang sama dari Rp10.900 menjadi 12.500. Lalu, HET beras premium untuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung dari Rp14.400.