Gubernur Edy Bicara Perkuat Persatuan Umat di Acara Muswil Muhammadiyah dan Aisyiyah

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi (kemeja putih).
Sumber :
  • Pemprov Sumut

VIVA – Mempertahankan dan memperkuat nilai mujahid merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Namun tetap pada lingkup rasa nasionalisme sehingga memperkuat persatuan umat Islam di Tanah Air. 

37.573 Peserta Ikuti Seleksi Rekrutmen PPS Pilkada Serentak 2024 di Sumut

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, dalam sambutannya pada acara Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-13 Muhammadiyah dan Aisyiyah Sumut di Alaman Bolak Kota Padang Sidempuan, Sabtu 18 Februari 2023. 

"Pada muswil ini saya berharap dapat membawa kebaikan dan keberkahan dan mampu memperkuat persatuan khususnya umat Islam. Kita tahu Kiai H Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) dan pendiri ormas Islam lainnya sebenarnya saling mengenal baik satu sama lain karena mereka bermusyawarah," jelas Gubernur Edy

Pujakesuma Jajal Kekuatan Paguyuban untuk Adi Saputra Jadi Bacawagub Sumut

Baca juga:

Sebagai organisasi Islam, kata mantan Pangkostrad itu, Muhammadiyah memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia dari penjajahan. Seperti diketahui Muhammadiyah berdiri pada 18 November 1912. 

Harga Meroket, KPPU Jadwalkan Pemanggilan Importir dan Distributor Bawang Putih

Gubernur Edy mengungkapkan, para pendiri dan pendahulu masa itu telah berkiprah baik untuk memperkuat ukhuwah Islam maupun pergerakan agama hingga menanamkan nilai-nilai mujahid (orang yang berjuang di jalan Allah) dalam lingkup nasionalisme. 

Edy pun mengingatkan bahwa pada masa kemerdekaan beberapa lagu perjuangan tercipta yang mencerminkan kuatnya semangat para pendahulu membebaskan Indonesia dari penjajahan. 

"Ada lagu Panggilan Jihad (1950) yang diciptakan oleh Bapak Rivai Abdul Manaf yang sempat diberedel dan tak boleh dinyanyikan. Kita tak bisa menciptakan lagu seperti ini. Tetapi siapa yang menjalankannya (pesan lagu), InsyaAllah kita tetap bersama dan kuat," jelasnya. 

Dengan itu Gubernur Sumut meyakinkan seluruh kader Muhammadiyah untuk melanjutkan tugas organisasi dan pergerakan yang diwariskan oleh pendiri dan para pendahulu. Karenanya diharapkan setiap momentum musyawarah harus dijadikan amal ibadah agar mendapat rahmat Allah. 

"Kalau dahulu (zaman kemerdekaan) kita tak bisa bebas bicara seperti ini karena moncong senjata mengancam. Karena itu mari kita tegakkan dengan benar agar terwujud seperti apa yang dinyanyikan tadi," ujar Gubernur Edy. 

Sementara itu, Ketua Panitia Muswil ke-13 Muhammadiyah Sumut, Agussani, menyampaikan kegiatan musyawarah ini berlangsung sejak 17-19 Februari 2023. 

"Pada muswil ini turut serta para pengurus Muhammadiyah dan Aisyiyah serta para kader yang berjumlah 8 ribu orang," katanya. 

Muswil Muhammadiyah kali ini mengambil tema “Memajukan Sumatera Utara, Mencerahkan Indonesia” serta tema Muswil Aisyiyah yakni “Perempuan Berkemajuan, Mencerahkan Sumatera Utara”. Menurutnya dukungan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sangat perlu diapresiasi.

"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada Gubernur Sumut yang mendukung penuh acara Muswil Muhammadiyah," pungkasnya.