Guru Honorer Ikut Demo Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK Langkat Dipecat

Aksi unjuk rasa guru honorer protes penerimaan PPPK di Kantor Bupati Langkat.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Seorang guru honorer di Kabupaten Langkat, Anggie Ratna Fury Putri yang memperjuangkan haknya dipecat oleh kepala sekolahnya tempat mengajar. Alasannya, karena Anggie selaku guru honorer ikut berdemo dalam dugaan kecurangan seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru yang hingga kini masih terus bergulir.

Intip Kegiatan Pak Bhabin Produksi Konten Edukasi Tertib Berlalu Lintas di Sumut

Anggie mengajar sebagai guru honorer sudah 4 tahun di Sekolah Dasar 050666 Lubuk Dalam, Kecamatan Stabat.

"Mulanya kami lagi rapat, dan saya gak berpikir dengan PPPK. Setelah itu rapat kami yang terakhir, kok membahas tentang PPPK," katanya, Rabu 1 Mei 2024.

Mudik Lebaran 2025, Diperkirakan 8 Juta Orang Keluar dan 6 Juta Pemudik Masuk ke Sumut

"Saya memang ikut aksi dan memperjuangkan hak saya. Tapi, gak ada sama sekali saya bawa kepala sekolah dan tidak ada bawa nama-nama sekolah kami," sambungnya saat diwawancarai di rumahnya.

Kata Anggie, ada dua orang yang dipecat oleh Kepala SD 050666 Lubuk Dalam berinisial T tersebut.

Amankan Arus Mudik Lebaran 2025, Polda Sumut Terjunkan 12 Ribu Personel Gabungan

"Kepala sekolah bilang, atas nama ibu Anggie dan Ibu Nurul, besok gak usah ke sekolah ini lagi," ujar Anggie menirukan ucapan kasek.

Puluhan guru honorer geruduk Kantor Bupati Langkat di Stabat persoalkan hasil PPPK.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan
Halaman Selanjutnya
img_title