Dalam Pembangunan Danau Toba, Dirut BPODT : Diperlukan Kolaborasi dengan Jurnalis
- BS Putra/VIVA Medan
VIVA Medan - Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) mengajak jurnalis berkolaborasi dalam menciptakan iklim investasi yang baik serta pembangunan kawasan pariwisata super prioritas Danau Toba.
Hal itu, disampaikan oleh Direktur Utama BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan dalam membuka kegiatan pelatihan jurnalistik, dan berlangsung di Kantor BPODT di Desa Pardamean Sibisa Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Senin sore, 19 Februari 2024.
Acara pelatihan jurnalistik ini, menghadiri pemateri PIC Produksi Narasi Biro Komunikasi Kemenparekraf, Albert Rahmat Asbar, Staf Produksi Narasi Biro Komunikasi Kemenparekraf, Hazliansyah dan Kepala Biro Kantor berita Antara Sumut, Azhari.
Pelatihan ini, diikuti puluhan jurnalis tergabung dalam dalam Forum Jurnalis Pariwisata (Forlispar) Sumut dan Forlispar se-Kawasan Danau Toba, berkolaborasi dalam membangun destinasi pariwisata super prioritas Danau Toba.
Lanjut Jimmy, mengajak jurnalistik dapat menyajikan pemberitaan, yang dapat memberikan dapat positif pada investasi di kawasan Danau Toba. Karena, akan juga memberikan dampak baik bagi masyarakat kedepannya.
"Para investor, akan melihat berita-berita. karya jurnalistik bisa membangun iklim investasi berkelanjutan kedepannya, sehingga kita diperlukan kolaborasi dengan jurnalis. Jadi, pemberitaan yang baik dan positif," ucap Jimmy.
Jimmy mengakui peran jurnalistik dalam pembangunan Danau Toba berkelanjutan sangat strategis. Baik secara promosi, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembangunan infrastruktur sangat diperlukan.
"Apalagi, pemerintah Indonesia dan pak Jokowi memberikan konsentrasi kepada pembangunan di kawasan Danau Toba. Dilihat dari pembangunan jalan tol, yang kini dapat dirasakan lebih dekat dari Medan ke Danau Toba ini," jelas Jimmy.
Kepala Biro Kantor berita Antara Sumut, Azhari mengatakan dalam pembangunan kawasan pariwisata, terutama di Danau Toba tidak lepas dari kontribusi dari jurnalis dan media massa. Sehingga diperlukan kolaborasi baik kedepannya.
"Untuk pembangunan kawasan, sangat diperlukan jurnalis, karena sangat diperlukan. BPODT pasti memerlukan itu, dalam pembangunan kawasan Danau Toba, termasuk dengan destinasi pariwisata," ucap Azhari.
Azhari mengatakan bila kawasan Danau Toba, akan mendapatkan manfaatnya adalah masyarakat sekitar, termasuk perusahaan media massa. Termasuk, terbuka lapangan pekerjaan dengan investasi tersebut.
"Karena kawasan disini sangat berpotensi dalam investasi yang baik. Bali berkembang, ada dukungan dari pers. Rasa memiliki pariwisata ini, sangat penting. apa lagi, dengan keindahan alam Danau Toba," tutur Azhari.
PIC Produksi Narasi Biro Komunikasi Kemenparekraf, Albert Rahmat mengungkapkan bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno sangat memberikan ruang kepada jurnalis dan media massa dalam pengembangan dan pembangunan pariwisata di Indonesia, termasuk di Danau Toba.
Albert mengungkapkan ruang diskusi hingga jumpa pers kepada jurnalis, kerap dilakukan Sandiaga Uno setiap pekan melalui The Weekly Brief With Sandiaga Uno (WBSU). Baik dilakukan secara tatap muka maupun virtual.
"Bapak Sandiaga Uno, sangat konsen kolaborasi dengan media, untuk mencapai kebutuhan dan kebijakan, keberhasilan kita diperlukan kolaborasi dengan media ini," kata Albert.