Duga Skenario Kecurangan di Pilkada Sumut, Ribka Tjiptaning : Jangan Coba Main Gila

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan, Ribka Tjiptaning hadir di Rakercabsus di Kabupaten Tapteng.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan, Ribka Tjiptaning mencium aura kecurangan di Pilkada Sumut dan Pilkada Tapanuli Tengah (Tapteng). Atas hal itu, ia meminta seluruh kader PDI Perjuangan untuk melawan segala bentuk kecurangan tersebut.

PDIP Tepteng Gelar Rakercabsus, All Out Menangkan Edy-Hasan dan MAMA di Pilkada 2024

Hal itu, disampaikan Ribka saat kegiatan Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) digelar oleh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tengah di Aula Katolik Center Pandan, Kabupaten Tapteng, Sumatera Utara, Kamis 31 Oktober 2024. "Sekarang Sumut saya sudah mencium aurahnya (curang) sudah tahu. Kita mau dibikin kalah," kata Ribka.

Ribka mengatakan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tapteng nomor urut 2, Masinton Pasaribu-Mahfud Efendi (MAMA) dalam proses perjalanan mengikuti tahapan Pilkada Tapteng terus mendapat kesulitan. "Masinton masih dalam proses, sudah dipersulit, berarti takut kalau Masinton berkuasa. Karena dia akan melawan kapitalis-kapitalis," sebut Ribka.

Tema Debat Kedua Pilgub Sumut : Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan

"Pak Edi akan melawan kapitalis-kapitalis. Makanya, orang-orang yang berpihak kepada kapitalis akan ketakutan," tutur Ribka.

Ribka mengajak kader dan masyarakat, untuk mengawasi segala bentuk kecurangan dalam Pilkada serentak tahun 2024 di Sumut ini. "Hati-hati, saya juga banyak orang. Saya tahu, siapa yang dibeli, selamanya kita tercatat sebagai penghianat. Anak dan menantu tercatat jadi penghianat," ucap Ribka.

Bobby Bangga UHC di Medan, Edy Rahmayadi: Rumah Sakit Aja Gak Ada Obatnya

DPC PDIP Kabupaten Tapteng menggelar Rakercabsus.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan

Ribka mengungkapkan lebih baik mati dihadapan lawan, dari dapat dicap sebagai penghianat. Karena, cap penghianat itu, akan dirasakan nanti anak dan cucunya kelak. "Mati didepan lawan ku, harus bertekuk lutut dihadapan lawan ku. Saya tidak mau dicap anak dan cucu saya, sebagai penghianat," kata Ribka.

Halaman Selanjutnya
img_title