Keseimbangan antara Konservasi dan Ekowisata di Bukit Lawang Demi Orangutan (Bagian 2)

Orangutan Sumatera di ekowisata Bukit Lawang.
Sumber :
  • VIVA/A.Andrian

VIVA – Bukit Lawang yang masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Gunung Leuser merupakan kawasan konservasi dan juga menjadi destinasi pariwisata di Sumatera Utara (Sumut). Bukit Lawang di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumut, menawarkan ekowisata dengan melihat orangutan Sumatera semi liar hasil rehabilitasi di habitatnya secara langsung. 

Hatunggal Siregar Aklamasi Ketua KONI Sumut 2025-2029

Tak jarang wisatawan juga bisa bertemu dengan orangutan liar.  Tawaran itu menjadi daya tarik bagi ekowisata Bukit Lawang. Namun di balik itu ada kekhawatiran tentang bagaimana nasib orangutan Sumatera ketika wisatawan silih berganti masuk ke kawasan ekowisata Bukit Lawang. 

Data terbaru dari Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser tercatat sebanyak 2.370 turis asing dan 1.288 wisawatan lokal datang ke ekowisata Bukit Lawang pada Januari-Maret 2023. 

4 Pejabat Pemprov Sumut Eselon II Dibebastugaskan, Begini Penjelasan Bobby Nasution

Ancaman mulai dari terhabituasi dengan manusia hingga penularan penyakit turut menghantui orangutan Sumatera di ekowisata Bukit Lawang ketika wisatawan hadir di tengah-tengah mereka. Hal itu diungkapkan ahli orangutan dari Universitas Nasional, Dr Jito Sugardjito. 

Orangutan Sumatera di ekowisata Bukit Lawang.

Photo :
  • VIVA/A.Andrian
TPP Ketua KONI Sumut Tetapkan Hanya Hatunggal Siregar Penuhi Syarat, Besok Musprov

“Itu buruknya kalau orangutan sudah terhabituasi dengan manusia. Dia (orangutan) sudah terbiasa, artinya tidak aneh lagi dengan manusia. Sehingga saat orangutan jumpa manusia dia bisa turun. Bahayanya macam-macam, bisa penularan penyakit atau zoonosis. Itu yang paling bahaya. Jadi ada penyakit yang diidap orangutan bisa menular ke manusia dan sebaliknya. Jika sudah menular ke orangutan. Dia menular ke populasi (orangutan) liar itu lebih gawat,” katanya. 

Halaman Selanjutnya
img_title