Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Tim BBKSDA Sumut, melakukan pengumpulan bahan dan keterangan. Dimana, warga sekitar pertama kali melihat buaya tersebut, bernama Senja, pada Kamis sore, 11 April 2024.

Voice of Forest melakukan monitoring terhadap publikasi kasus perdagangan satwa di media massa. Jumlah ini diperoleh berdasarkan monitoring media massa yang dilakukan.

Keduanya diringkus dari salah satu kamar Hotel Samudera, di Jalan Teuku Umar, Kota Padangsidimpuan. Petugas amankan kulit, tulang harimau dan trenggiling seberat 15 kg.

Lokasi kejadian jauh dari kawasan hutan. Diduga, harimau nahas itu melintas di lokasi. Lantaran di lokasi yang merupakan perkebunan, sedang diserang hama babi.

Di individu orang utan betina berusia 5 tahun diamankan dari tersangka yang akan membawa satwa dilindungi itu ke luar negeri untuk di jual. Tersangka kini ditahan.

Pidana yang dijatuhkan terhadap terdakwa Bupati Langkat Nonaktif Terbit PA tidak perlu dijalankan karena melakukan kejahatan sebelum masa percobaan berakhir.

Seharusnya masyarakat sekitar kawasan TNGL bisa menerima kehadiran satwa liar dengan tidak memasang jerat sebagai penghalang yang malah mengancam kehidupan satwa tersebut

Tujuan pemindahan keempat individu Orangutan Sumatera itu untuk melanjutkan program rehabilitasi di Forest school agar siap dilepasliarkan ke hutan Jantho, Aceh.

Hewan liar dilindungi itu, sudah beberapa hari ini berkeliaran di perkebunan warga hingga mandi di sungai dekat kebun. Hal itu, membuat warga ketakutan beraktivitas.

Kedua korban sedang mencuci sekitar 1 meter dari bibir sungai. Awalnya sang anak digigit dan ditarik, menyusul sang ibu diseret ke sungai sejauh 10 meter.

Bukit Lawang yang masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Gunung Leuser merupakan kawasan konservasi dan juga menjadi destinasi pariwisata di Sumatera Utara (Sumut).

Dalam pengecekan ditemukan jejak kaki diduga bekas dua individu Harimau Sumatera (Panthera tigris). Individu harimau diduga induk dan anak. Masyarakat diimbau waspada.