Pentingnya Pembentukan KemenImipas, Abdullah Rasyid Sampaikan Pesan Menteri Imipas

Staf Khusus Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Ir. H. Abdullah Rasyid, ME bersama Menteri Imipas, Agus Adrianto.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Pembentukan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) yang lahir dari restrukturisasi lembaga sebelumnya bernaung di bawah Kementerian Hukum dan HAM, ternyata memiliki cerita tersendiri.

4.248 Napi di Sumut Peroleh Remisi Natal 2024, 46 Diantaranya Langsung Bebas

Staf Khusus Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Ir. H. Abdullah Rasyid, ME, menceritakan proses di balik pembentukan Kementerian Imipas (Imigrasi dan Pemasyarakatan), yang mungkin belum banyak dikenal publik.

"Saya melihat dari dekat bagaimana kementerian ini dipersiapkan. Pegawai bekerja hingga larut malam dengan 'meja-meja darurat'. Banyak aturan belum dibuat, peralatan kantor masih dipinjam sana-sini," ujar Abdullah, yang juga tokoh masyarakat Sumatera Utara dalam keterangannya Kamis 9 Januari 2025.

Agus Ardianto Ungkap Ada 113 Napi 'Gembong Narkoba' Dipindahkan ke Nusa Kambangan

Meski demikian, semangat pelayanan publik tetap menjadi prioritas utama, seperti yang selalu disampaikan oleh Menteri Imipas Agus Andrianto. Dalam pelantikan Pimpinan Tinggi Madya yang digelar hari ini, Kamis 9 Januari 2025, kata Abdullah Rasyid, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto kembali menegaskan pentingnya pelayanan dalam setiap langkah yang diambil kementerian ini.

"Dengan kata lain, bukan hanya nama kementerian yang tak banyak diketahui publik, tapi juga kondisi internal yang barangkali publik tak perlu untuk mengetahui. Dan inilah yang disampaikan Menteri Agus Andrianto kepada kami, bahwa dalam situasi apapun kita harus tetap ideal di mata masyarakat, karena tugas kita adalah memberi pelayanan pada publik. Begitu sering Menteri menggunakan kata 'pelayanan' dalam setiap rapat," tegasnya.

44 Ribu Warga Binaan Bakal Diberi Amnesti, Pengguna Narkoba Mendominasi

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Jenderal Pol (Purn) Agus Adrianto bersama para jurnalis di Kota Medan.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan

Abdullah mengungkapkan, perkembangan teknologi dan nilai-nilai etis kehidupan global mendorong transformasi mendasar. Birokrasi kini tidak lagi hanya menjadi pelaksana kebijakan, tetapi juga pelayan masyarakat.

Halaman Selanjutnya
img_title