Nikson Nababan Ajak Milenial Aktif di Pilkada Serentak 2024 untuk Memilih Pemimpinnya
- BS Putra/VIVA Medan
"Kita negara demokrasi, bukan korporasi. Bagi-bagi anggaran, bagi-bagi menteri. Itu kenyataan yang kita lihat saat ini. Tugas kita dalam merangsang partisipasi pemilih. Khususnya kaum pemuda dan mahasiswa. Anak-anak muda saat ini bisa dikatakan sudah antipati terhadap politik," tegasnya.
Nikson mengungkapkan, hal itu salah satunya disebabkan para pemimpin daerah dan nasional seolah-olah minta dilayani. Namun, harusnya sebaliknya para pemimpin itu harus melayani dan mengayomi masyarakatnya dengan baik.
"Seharusnya melayani rakyat, bukan sebaliknya. Kita pilih pemimpin punya visi misi, nurani, dan egaliter yang mampu melayani berbagai suku, beragam agama. Tuhan sudah menciptakan kita berbeda-beda," ucap Nikson Nababan.
Dalam Pilkada serentak 2024, Nikson Nababan mengajak para milineal dan generasi z, untuk berkontribusi dalam memilih pemimpinnya pada 27 November 2024, mendatang.
"Pesannya (tentang politik), harus sampai ya. Masuk politik itu, mohon maaf merapok (korupsi) apalah, apalah. Tidak dekat sama kita, kebijakan tidak dirasakan sama kita. Karena, dunia mereka sudah berbeda," ucap politisi PDI Perjuangan itu.
Nikson Nababan mengharapkan peran orang tua, para tokoh agama dan tokoh masyarakat pada Pilkada serentak ini dengan memberikan edukasi politik kepada kaum milenial dan gen z dalam memberikan hak suaranya dengan tepat dan baik.
"Seluruh pemimpin, elit desa sampai Kabupaten/Kota hingga provinsi. Dengan pemahaman politik ini, gen z tahu siapa pemimpin dipilihnya untuk menggantungkan harapan untuk lima tahun kedepan," kata Nikson Nababan.