Kematian Pelajar SD di Medan Diduga Akibat Perundungan, Polisi Periksa 12 Saksi
- istockphoto.com
Ilustrasi bullying.
- istockphoto.com
Korban yang merupakan Warga Kecamatan Medan Maimun, mengungkapkan kepada ibunya, mendapatkan perlakuan dari kakak kelasnya atau terduga pelaku.
Ibu korban mengatakan agar bully tidak terus berlanjut, melaporkan dialami B kepada orang tua kakak kelasnya tersebut. Tapi, terduga pelaku membantah melakukan pemukulan korban.
"Si anak ini (pelaku bilang) mana ada pukul si Baim, tapi aku pun nggak mau ribut-ribut (sama orang tuanya). Cuma aku mau ngasih tahu (ke bapaknya), mana lah (mungkin) Baim bilang dipukul, tapi (tidak dipukul), karena dipukul dia makanya dibilangnya (dipukul)," jelas Yusriani.
Pasca mendapatkan penganiayaan tersebut, Yusriani mengungkapkan B mengalami demam tinggi dan tidak mau lagi pergi sekolah.
"Semenjak dipukul itu, anak itu macam ketakutan, sudah gitu, waktu tidur malam sering ketakutan, kayak trauma gitu," tutur Yusraini.
Kemudian, orang tua B sempat memberikan perawatan tradisional dengan membawa ke tukang kusuk, untuk menghilangkan penyakit dideritanya. Namun tidak sembuh juga.