Bantah Berdamai Kasus Kecurangan UTBK-SNBT 2023 di USU, WR I : Tidak Bisa Cabut Laporan
- Istimewa/MEDAN VIVA
Edy juga menjelaskan bahwa ketujuh peserta diamankan itu, merupakan peserta UTBK-SNBT untuk masuk Fakultas Kedokteran berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, seperti USU hingga Universitas Indonesia (UI).
"Yang disebut itu, tempat. Ketujuh ini, ujian masuk kedokteran, ada Kedokteran USU, UI, dan kedokteran universitas Negeri lainnya. Ngapain orang itu, bimbel mahal-mahal. Kalau tidak mau masuk kedokteran ini," ucap Edy.
Ketujuh peserta itu, diamankan di lokasi ujian Fakultas Kedokteran USU sebanyak 4 peserta, Fakultas Keperawatan 1 peserta, FISIP 1 peserta dan Fakultas Psikologi 1 peserta. Edy juga mengimbau kepada seluruh peserta untuk tidak percaya kepada oknum-oknum yang menjanjikan kelulusan dan apalagi terlibat praktik curang. USU sendiri tidak mentoleransi tindak kecurangan tersebut.
"Sehingga kita mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan agar memberi efek jera kepada para pelaku, pengungkapan kasus ini juga diharapkan menjadi pembelajaran kepada panitia UTBK di lokasi ujian lainnya untuk lebih waspada terhadap praktik kecurangan," kata Edy.
Edy mengungkapkan bahwa temuan tindak kecurangan tersebut pertama kali ditemukan oleh pengawas ruangan yang mencurigai tindak tanduk peserta yang mencurigakan.
"Setelahnya, pihak pengawas melakukan prosedur pemeriksaan menggunakan metal detector dan hasilnya ditemukan beberapa alat rekam yang dipasang di badan mereka," sebut Edy.
Terkait dengan penanganan dan proses hukum kepada tujuh peserta yang melakukan kecurangan, Edy menegaskan pihak USU menyerahkannya kepada prosedur hukum yang berlaku. USU sendiri berharap polisi bisa membongkar kasus ini karena ada juga dugaan sindikat bimbingan belajar yang bermain.