Pendaftar Capai 31.900 Orang, USU Terima 2.512 Mahasiswa Baru Jalur SNBP 2025
- BS Putra/VIVA Medan
VIVA Medan - Universitas Sumatera Utara (USU) menerima 2.512 calon mahasiswa baru dari jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) T.A 2025/2026, sedangkan pendaftar mencapai 31.900 orang.
Sementara jumlah penerima KIP-K tahun 2025 sebanyak 918 orang. Hasil SNBP Tahun 2025 diumumkan pada hari Selasa, 18 Maret 2025, mulai pukul 15.00 WIB.
Wakil Rektor I USU, Prof Dr Edy Ikhsan, SH, MA, mengungkapkan bahwa jumlah peminat USU pada SNBP 2025 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 31.351 peminat. "Dari jumlah tersebut, 22.175 pendaftar menempatkan USU sebagai pilihan pertama, sementara 15.738 pendaftar memilih USU sebagai pilihan kedua," kata Edy, Selasa 18 Maret 2025.
Tahun ini, Edy mengatakan USU menyediakan daya tampung SNBP sebanyak 2.606 kursi. Adapun program studi yang menjadi favorit para peserta SNBP USU adalah prodi S1 ilmu hukum, prodi S1 farmasi, S1 manajemen, S1 ilmu komputer, S1 akuntansi dan S1 pendidikan dokter.
Merujuk pernyataan Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru tahun 2025, Wakil Rektor I USU mengingatkan, bahwa peserta yang telah dinyatakan lulus Seleksi Jalur SNBP Tahun 2025 tidak dapat mendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) Tahun 2025, 2026, dan 2027 serta Seleksi Jalur Mandiri.
Oleh karena itu, peserta yang lulus Seleksi Jalur SNBP diimbau segera melakukan verifikasi data akademik dan registrasi ulang, yakni dari tanggal 19 hingga 26 maret 2025. Pada verifikasi data akademik dan registrasi ulang, peserta lulus seleksi jalur SNBP wajib memenuhi ketentuan, yaitu menunjukkan rapor asli, dokumen prestasi asli, ijazah/Surat Keterangan Lulus (SKL) asli dan memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh PTN yang dituju.
"Bagi peserta lulus Seleksi Jalur SNBP Tahun 2025 yang melamar Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah), selain verifikasi data akademik, juga akan dilakukan verifikasi data ekonomi berdasarkan dokumen dan/atau kunjungan," jelas Edy.