Pilkada Sumut 2024: Edy Rahmayadi Optimis Menang di ‘Kandang’ Surya
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan – Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2 Edy Rahmayadi optimis bisa memperoleh suara tertinggi di Kabupaten Asahan di Pilkada Sumut tahun 2024. Kabupaten Asahan merupakan 'kandang' Surya yang merupakan Calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut 1.
Hal itu diungkapkan Edy kepada wartawan usai melakukan tatap muka dan diskusi bersama milenial di Barbara Cafe, di Jalan Dipenogoro, Kabupaten Asahan, Rabu 23 Oktober 2024.
"Saya selalu optimis (menang), kalau pesimis dosa dia. Tetap optimis ini harus juga ada referensinya," kata mantan Ketua Umum PSSI itu.
Untuk diketahui, Surya adalah Bupati Asahan periode 2020-2025. Dia maju di Pilkada Sumut 2024 bersama Bobby Nasution sebagai Calon Gubernur Sumut. Sedangkan, Edy maju bersama wakilnya yakni Hasan Basri Sagala.
Edy melakukan serangkaian kegiatan kampanye selama dua hari di Kabupaten Asahan pada 23 dan 24 Oktober 2024. Mantan Pangkostrad itu, bertemu dengan ratusan orang dengan melakukan tatap muka dan menyerap aspirasi hingga keluhan masyarakat.
"Saya melihat di Asahan ini semakin yakin butuh kesejahteraan yang jelas. Bukan katanya. Bukan kalau. Tapi, dia butuh itu," ucap Edy Rahmayadi.
Lanjut, Edy masyarakat Kabupaten Asahan tahu siapa sosok pemimpin yang layak dan dipilih menjadi Gubernur Sumut untuk lima tahun ke depannya.
"Saya incumbent. Si Bupati itu yaitu Surya juga incumbent. Jadi, masyarakat tahu di antara kami," tutur mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.
Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu, mengungkapkan selama di Kabupaten Asahan banyak mendapatkan saran dalam pembangunan Sumut lima tahun ke depan.
"Saya banyak menerima pendapat-pendapat dari Asahan. Terkhusus disampaikan kebutuhan yang dibutuhkan oleh rakyat Asahan," jelas Edy.
Edy mengatakan menyampaikan keluhan terkait infrastruktur di Kabupaten Asahan yaitu pertanian dan pendidikan. Sehingga menurutnya, pemerintah harus hadir dalam menyelesaikan masalah dihadapi masyarakatnya.
"Tidak berlebihan (permintaannya), masalah infrastruktur. Masalah perairan di sawah dan pendidikan. Memang kenyataan itu semua. Terkhusus pendidikan Asahan ini 8,2 tahun saja berarti SMP saja belum lulus rata-ratanya," ujar Edy.
"Untuk itu, wajar ini menjadi tuntutan rakyat. Masalah air, tadi ada disampaikan 1 hektare 10 ton. Hanya sebagian kecil 10 ton. Persoalan apa? Masalahnya adalah irigasi. Pupuk, bibit, dan kehadiran penguasah untuk menjadikan itu untuk sempurna," kata mantan Pangkostrad itu kembali.
Di sisi lain, dalam dialog dan diskusi bersama milenial Asahan. Edy memberikan motivasi kepada generasi muda agar menjalankan demokrasi dan politik yang baik dan santun.
"Saya ingin ajak anak-anak muda ini, memimpin di masa depan. Seharusnya dia yang menguasai tentang kancah demokrasi dan politik yang saat ini berkembang. Ini yang saya harapkan dan saya hanya membangkitkan minat saja," ucap Edy.