Komentari Bobby Nasution Teratas Survei LSI, Edy Rahmayadi: bikin aja tinggi-tinggi
- BS Putra/VIVA Medan
VIVA Medan - Bacalon Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, tidak ambil pusing terkait hasil survei dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2024.
"Dia (LSI), yang survei kek gitu, tanya lah sama LSI, siapa yang di survei," ucap Edy Rahmayadi kepada wartawan, di Rumah Pemenangan Edy Rahmayadi di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Selasa sore, 30 Juli 2024.
Meski hasil survei itu, menempatkan Bobby Nasution pada peringkat pertama dan mantan Pangkostrad itu, berada diposisi kedua. Edy Rahmayadi mengatakan tidak mempersoalkan itu. "Tak apa-apa, bikin aja tinggi-tinggi dia," tutur Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi saat menjabat sebagai Gubernur Sumut, bersama Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
- BS Putra/VIVA Medan
Setelah pulang dari Jakarta dan bertemu dengan pengurus DPP PDI Perjuangan, Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu, mengaku pede menghadapi Pilkada Sumut tahun ini. Karena, ia optimis akan didukung dan diberikan B1KWK dari partai berlambang banteng itu.
"Harus pede lah, tak ada cerita tak pede. Doanya banyak kali untuk kita (maju di Pilgub Sumut)," kata Edy Rahmayadi.
Berdasarkan hasil LSI, menyebutkan Muhammad Bobby Afif Nasution posisi tertinggi top of mind sebagai Calon Gubernur Sumut 2024 dan posisi kedua ada, Edy Rahmayadi. LSI yang melakukan survei ke masyarakat. Masyarakat diminta menyebut cagub yang mereka dukung tanpa memberi pilihan-pilihan nama. Tertinggi, nama Bobby yang kini masih menjabat Wali Kota Medan.
"Pada simulasi top of mind, M. Bobby Afif Nasution paling banyak disebut 34,2 persen," ucap Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, Minggu, 28 Juli 2024.
Untuk di urutan kedua di bawah Bobby ada bakal cagub incumbent yakni Edy Rahmayadi dengan suara 15,1 persen. Edy disebut menjadi pesaing utama Bobby di Pilgub Sumatera Utara tahun ini. Ada beberapa nama lagi yang masuk top of mind, tapi prosentasenya sangat jauh dari Bobby dan Edy. Sebut saja Musa Rajekshah atau Ijeck 4 persen dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan 3,3 persen.
