Hanya 1 Jam, RSU Royal Prima Berhasil Operasi Parkinson Pertama di Sumut

RSU Royal Prima konferensi pers usai berhasil lakukan operasi Parkinson pertama di Sumut.
Sumber :
  • Aris Dasril/VIVA Medan

VIVA Medan - Operasi parkinson pertama di Sumatera Utara (Sumut) berhasil dilakukan RSU Royal Prima. Ada pun pasien telah mengidap penyakit degeneratif ini sejak 2017 dan operasi hanya berlangsung selama satu jam.

Siswa SDS IT AIKO Lulus 100 Persen, Haflatut Takhrijiyah & Exhibition 2024 Sukses

"RSU Royal Prima telah berhasil prosedur operasi bagi pasien parkinson, pertama di Sumut. Operasi berjalan sukses, pasien mengalami perbaikan luar biasa," ungkap Direktur Utama RSU. Royal Prima, Dr. dr. Wienaldi, MKM, FISQua dalam keterangannya di Aula RSU Royal Prima Jalan Ayahanda, Kota Medan, Sabtu 15 Juni 2024.

Operasi ini dipimpin dr. Tommy Rizky Hutagalung M.Ked (NeuSurg), Sp.BS., FINPS bersama dokter anastesi, dr. Wayu Dwi Pangestu, M.Ked(An), Sp.An danĀ  DR. dr. Dadik Wahyu Wijaya, Sp.An, KAO. Ada pun identitas pasien seorang pria berinisial RMJ (68) warga Jalan Setia Budi, Kota Medan.

Penampakan Sapi Kurban Jokowi di Binjai, Berbobot 860 Kg dengan Harga Rp90 Juta

Wienaldi menyebutkan, pengalaman pertama yang dilakukan tim dokter RSU Royal Prima ini karena sulitnya peralatan yang harus dipersiapkan. Dan, Kota Surabaya yang menjadi daerah rujukan karena yang pertama melakukan operasi parkinson di Indonesia.

"Kenapa baru pertama kali dilakukan opersi parkinson ini, karena banyak kendalanya. Mulai dari masih terbatas peralatan, di pusat indonesia masih Jawa, karena alatnya cukup mahal. Tidak semua rumah sakit punya, di Medan juga kita pesan dari luar Medan," jelas Wienaldi didampingi Direktur Pelayanan Medis, dr. Henny, MKM dan Kabid Penunjang Medis, dr. Elviyanti Br. Tarigan.

Bandara Kualanamu Segera Hadirkan Resto Favorit Bagi Masyarakat

Direksi RSU Royal Prima bersama tim dokter operasi parkinson pertama di Sumut.

Photo :
  • Aris Dasril/VIVA Medan

Sedangkan dr. Tommy Rizky Hutagalung M.Ked (NeuSurg), Sp.BS., FINPS mengatakan, bila operasi yang dilakukan yakni stereotactic brain berlangsung selama satu jam, kondisi pasien harus sadar. Dengan keberhasilan ini, katanya, operasi serupa pun akan dipersiapkan dan sejumlah pasien telah masuk sebagai kandidat.

Halaman Selanjutnya
img_title