Motor Penggerak Perekonomian, Pemprov Sumut Dorong Penataan Sawit Semakin Baik

Pj Gubernur Sumut, Hassanudin pada Indonesian Palm Oil Stakeholders Forum (IPOS-Forum) 2024 di Hotel Santika, Kota Medan, Kamis (30/5/2024).
Sumber :
  • Dok Pemprov Sumut

VIVA Medan - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara berharap penataan industri kelapa sawit semakin baik ke depannya. Apalagi industri ini merupakan motor utama penggerak perekonomian di Sumut.

Oloan Nababan Sebut Edy Rahmayadi, Sosok Pemimpin Dekat dengan Umat Beragama

Hal itu diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin usai membuka Indonesian Palm Oil Stakeholders Forum (IPOS-Forum) 2024 di Hotel Santika, Jalan Kapten Maulana Lubis, Kota Medan, Kamis 30 Mei 2024.

Hassanudin mengungkapkan terdapat kurang lebih 1,4 juta hektare lahan sawit dengan produksi tandan dan buah segar sekitar 24 juta ton per tahun. Ada sekitar 237 perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit di Sumut, dan ini berdampak pada lapangan kerja.

Jaga Netralitas di Pilkada 2024, Kemenko Polhukam Minta ASN, TNI/Polri Bekerja Sesuai Undang-undang

“Ini sektor yang strategis, walau Sumut bukan provinsi dengan produksi dan lahan terbesar, industrinya sangat masif di sini, dan itu berdampak pada penyerapan tenaga kerja, oleh karena itu, kita perlu penataan yang semakin baik,” ucap Hassanudin.

Tidak hanya itu, Sumut juga termasuk kuat dalam pengembangan hilirisasi minyak sawit, seperti margarin, shampoo, biodiesel, pelumas, bio-gas, bio-etanol, bio plastik, bahkan pembangkit listrik. Salah satu yang saat ini masif dikembangkan adalah minyak goreng merah.

Wujudkan Kemandirian Pangan, Pemprov Sumut Dorong Pemanfaatan Lahan Kosong

“Kita juga masif di bidang hilirisasinya, kita punya pabrik minyak goreng merah dan satu-satunya di Indonesia saat ini, kita akan terus kembangkan, menata dengan baik, sehingga bisa menyejahterakan masyarakat kita,” kata Hassanudin.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono mengatakan, saat ini industri kelapa sawit nasional sedang menghadapi tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dia berharap, bisa bergandengan tangan dengan pemerintah untuk menyelesaikan tantangan tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title