Positioning sebagai Strategi Politik

Ilustrasi Pemilu 2024.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

Kedua, perbedaan dalam kontestasi politik memiliki makna istimewa, misalnya di antara belasan partai yang menjadikan nasionalisme sebagai asas terdapat satu perbedaan signifikan diantara mereka, bisa dilihat dari sistem pengkaderan atau aktualisasi nilai nasionalisme dalam praksis berpolitik sehari-hari para anggotanya. Artinya meski memiliki kecenderungan ideologi sama terdapat perbedaan dalam hal tertentu.

Nikson Nababan Ajak Milenial Aktif di Pilkada Serentak 2024 untuk Memilih Pemimpinnya

Ketiga, perbedaan ditonjolkan bersifat superior, mempunyai satu produk politik unggul dibandingkan partai lain, memiliki satu karakteristik politik sangat khas. Misal ketika kampanye Barack Obama (Partai Demokrat) menjanjian pemberian subsidi berupa dana pensiun bagi masyarakat Amerika Serikat ketika purna tugas sebagai karyawan, janji politik tersebut berbeda dengan rival politiknya dari Partai Republik (McCain) lebih mendukung ekonomi pasar terbuka.

Keempat, produk politik itu mudah dikomunikasikan kepada pemilih, meski partai memiliki program politik (progresif) kalau tidak dapat dikomunikasikan kepada pemilih, bisa dipastikan partai mengalami defisit dukungan elektoral. Karena sebagus apapun program politik bila tidak sampai kepada masyarakat, tidak memiliki arti apa-apa bagi mereka, jadi kontestan harus mempersiapkan media yang cepat serta tepat agar program politik tersebut mampu tersampaikan secara efektif merata ke seluruh lapisan masyarakat.

KPU Sumut Nyatakan Pilgub 2024 Tanpa Diikuti Calon Perorangan

Kelima, tidak mudah ditiru kontestan lain, ketika Jokowi menjadi Wali Kota di Solo rajin melakukan aksi blusukan atau terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat, blusukan ala Jokowi menjadi branding politik melekat pada dirinya, meski kemudian banyak elit politisi melakukan hal sama, tetap di kognitif publik Indonesia blusukan menjadi citra kuat pada Jokowi sampai sekarang.

Tentunya dalam membangun positioning politik tidak bisa dibuat dalam waktu singkat seperti mingguan atau bulanan, tetapi dibangun dalam rentang tahunan cukup lama, serta terdapat konsistensi dari partai politik dalam menanamkan kesan atas perbedaan tersebut. Pelaksanaan Pemilu 2024 di Indonesia semakin mendekat, selain kehadiran partai-partai lama diprediksi peserta pemilu ke enam di era reformasi akan turut diikuti partai-partai baru.

Edy, Ijeck Hingga Bobby Nasution Diprediksi Maju Pilgub 2024, Ini Strategi Pengamanan Polda Sumut

Tentunya kita sebagai pemilih harus cermat dalam menentukan pilihan di bilik suara nanti, sebab masa depan bangsa sangat dipengaruhi pilihan politik kita. Kita mengharapkan iklim kontestasi politik lebih berkualitas dari pemilu-pemilu sebelumnya, terjadi pertarungan pemikiran serta gagasan di ruang-ruang publik, setiap program politik ditawarkan partai dapat dikritisi secara baik oleh masyarakat, sehingga kualitas kita dalam berdemokrasi mengalami kenaikan level. Tidak lagi disibukan narasi politik identitas yang bisa menggerus nilai-nilai kebangsaan kita.

Harapannya agar partai politik peserta Pemilu 2024 bisa merumuskan program politik yang memiliki identitas pembeda sangat jelas dan tegas ketika masa kampanye, sehingga sebagai pemilih kita disajikan ragam pilihan, akan membuat bangsa menjadi semakin maju dalam berdemokrasi ke depan nanti.

Halaman Selanjutnya
img_title