Harimau Terjerat di Perkebunan Mandailing Natal Mati, Ini Penyebabnya
- Istimewa/MEDAN VIVA
VIVA Medan - Harimau Sumatera (Panthera tigris) terkena jerat perangkap babi di perkebunan warga di kawasan Desa Pastapjulu, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, mati.
Kematian harimau berusia sekitar tiga tahun itu, dibenarkan oleh Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut Fifin Nopiansyah. Ia mengatakan bangkai satwa liar dilindungi itu, sudah dikuburkan di Sanctuary Harimau Barumun di Kabupaten Padanglawas Utara.
"Betul, penyebab kematian dehidrasi atau kekurangan cairan, ada bekas luka jerat gitu," ucap Fifin saat dikonfirmasi VIVA, Senin malam, 22 Mei 2023.
Fifin menjelaskan kronologi kematian harimau dengan bobot sekitar 40 kilogram. Setelah menerima laporan dari warga ada si belang terjerat sling di lokasi, Jumat 19 Mei 2023. Pihaknya langsung turun ke TKP.
"Hari Sabtu 20 Mei 2023, kita evakuasi ke Barumun, untuk dilakukan perawatan," kata Fifin.
Namun, kondisi harimau itu terus mengalami penurunan kesehatan hingga Sabtu malam, 20 Mei 2023, sekitar pukul 22.32 WIB, dinyatakan mati.
"Mati tidak tertolong lagi, otopsi dalam rangka mengetahui persis kematian. Kita lakukan Otopsi Minggu dini hari, 21 Mei 2023, pukul 00.25 WIB. Kita kuburkan pukul 10.10 WIB di kawasan Barumun," sebut Fifin.