Dorong UMKM Naik Kelas, Asian Agri Gelar Pelatihan Budidaya Maggot dan Azolla

Pendiri Bank Sampah Ibnu Al-Mubarok menjelaskan budidaya maggot.
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

"Kami menggandeng Pendiri Bank Sampah Ibnu Al-Mubarok yaitu Rinwiningsih yang telah berpengalaman membuat pakan ternak alternatif yaitu budidaya maggot dan azola. Sehingga dengan pelatihan sekaligus sharing, diskusi nantinya para peserta ini bisa mengaplikasikan ilmu yang didapatkan serta melihat potensinya kedepan," ungkapnya.

Perkenalkan Topaz, Asian Agri Inisiator Bibit Unggul Andalan Petani Kelapa Sawit

Pendiri Bank Sampah Ibnu Al-Mubarok, Rinwiningsih memaparkan usaha bidang pakan ternak alternatif ini dimulai sebagai solusi dari mahalnya harga pakan yang diperlukan untuk peternakan ayam di Pondok Pesantren Ibnu Al-Mubarok, Pekanbaru. Karena memang ponpes tersebut adalah sekolah yang juga memberikan peluang pendidikan bagi siswa kurang mampu.

Dari program bank sampah yang berjalan, diketahui adanya peluang budidaya maggot dari lalat black soldier fly (BSF) atau lalat tentara hitam. Namun untuk mulai budidaya maggot ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan, karena maggot atau dikenal juga dengan nama belatung ini bisa menimbulkan rasa geli dan merinding bagi yang baru pertama kali melihatnya.

Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Sumut, Pj Gubernur Ingatkan Perkuat Hilirisasi dan Kewirausahaan

"Karena manfaatnya yang besar akhirnya budidaya maggot mulai berjalan. Dimulai dari lalat BSF yang hanya hidup 3 hari, kemudian menjadi telur dan masuk fase baby maggot dan maggot. Telur maggot saja saat ini harganya per gram sudah Rp10.000 dan kalau 1 kg harganya Rp1 juta," ungkapnya.

Maggot hasil budidaya ini menurutnya lebih murah untuk dijadikan pakan ternak seperti ikan, ayam, bebek, hingga sapi. Harga pakan budidaya maggot disebut lebih murah dibandingkan biaya pakan ternak seperti pelet yang harganya cenderung terus naik.

Raih Piala Adipura, Bobby Nasution Dorong Pengelolaan Sampah di Medan Memiliki Nilai Ekonomi

Untuk pakan maggot ini, juga mendukung pemanfaatan sampah rumah tangga yaitu sisa buah-buahan, sayuran, sampah dapur, ampas tahu, dan limbah organik lainnya.

Tidak hanya maggot, Rinwiningsih juga mengenalkan budidaya azolla atau tanaman paku air. Azolla punya kandungan protein tinggi hingga 23 sampai 30 persen. Tanaman ini memiliki kandungan lignin yang rendah sehingga mudah dicerna oleh ternak. Oleh karena itu tumbuhan Azolla cocok untuk dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak khususnya bebek, ayam, kambing, sapi dan kelinci.

Halaman Selanjutnya
img_title