Menjaga Orangutan Sumatera di Bukit Lawang agar Tak Terhabituasi (Bagian 1)

Orangutan Sumatera di ekowisata Bukit Lawang.
Sumber :
  • VIVA/A.Andrian

Orangutan Sumatera di ekowisata Bukit Lawang.

Photo :
  • VIVA/A.Andrian
4 Pejabat Pemprov Sumut Eselon II Dibebastugaskan, Begini Penjelasan Bobby Nasution

Kemudian, setelah berdasarkan hasil evaluasi dengan ketersediaan pakan di Bukit Lawang. Maka didapatkan bahwa hutan menyediakan pakan yang cukup untuk orangutan Sumatera hingga feeding site tersebut ditutup. 

“Satu fungsi yang lain adalah memang Bukit Lawang sebagai taman nasional juga sebagai ekowisata. Ini harus diperhatikan, jadi nanti ada batasan di sana apa yang boleh dan tidak agar kegiatan ekowisata tidak mengganggu orangutan,” kata Onrizal. 

TPP Ketua KONI Sumut Tetapkan Hanya Hatunggal Siregar Penuhi Syarat, Besok Musprov

Demi menjaga perilaku orangutan Sumatera di Bukit Lawang tetap alamiah dan tidak terhabituasi dengan manusia. Onrizal menyarankan agar ditetapkan jumlah maksimum wisawatan per hari yang ingin melihat orangutan Sumatera di Bukit Lawang. 

“Pertama perlu ditetapkan berapa jumlah maksimum pengunjung per hari, termasuk pembagian per kelompok itu berapa maksimal. Kedua, perlu adanya edukasi apa yang boleh dan tidak bisa dilakukan selama berkegiatan di habitat orangutan misalnya tidak boleh ada kegiatan pemberian makanan. Apa contohnya? Nah itu sebelum masuk kawasan dicek bahwa tidak ada yang membawa makanan,” ucapnya. 

Daftar 13 Peserta Lulus Administrasi Seleksi Jabatan Kabiro Umum dan PBJ Pemprov Sumut

Selanjutnya, para pemandu di ekowisata Bukit Lawang juga harus diberi edukasi terkait ancaman perubahan perilaku orangutan Sumatera yang bisa terhabituasi akibat interaksi dengan manusia. 

“Saya kira itu sangat amat penting sehingga orangutan tidak terhabituasi. Itu hal-hal penting yang perlu diperhatikan agar nanti kegiatan ekowisata tidak mengancam konservasi orangutan,” pungkas Onrizal. 

Halaman Selanjutnya
img_title