Hadapi Pemanah Olimpiade di PON 2024, Tim Pelatih Panahan Sumut Datangkan Psikolog
- Istimewa/VIVA Medan
"Nanti akan kita buat lapangan ini seperti area pertandingan PON. Simulasinya akan kita buat, nanti ada timer. Mungkin minggu ketiga kita buat selama 10 hari," kata Budiono.
Terkait persaingan, Budiono tidak memungkiri atlet pelatnas bakal diunggulkan pada PON. Sebut saja daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DIY yang memiliki kekuatan pemanah nasional. Meski begitu, Budiono tetap optimis Sumut bisa mengambil peluang dengan motivasi lebih dari atlet.
"Kita selaku pelatih dan Psikologi menyampaikan juga bahwa kalau kita jumpa pelatnas biasa-biasa saja. Mungkin atlet pelatnas juga bakal ada beban juga. Saya selalu bilang sama anak-anak, tidak peduli dengan hasil nanti, yang penting kalian berangkat nanti di biayai oleh daerah," ucap Budiono.
Rencana tim panahan Sumut akan berangkat ke Aceh pada 7 September dan pertandingan pada 10 September. Namun, pihaknya masih berkoordinasi dengan KONI agar bisa datang lebih awal minimal 5 September agar bisa punya waktu lebih beradaptasi dengan venue di Stadion Harapan Bangsa, Aceh.
"Kabarnya, angin di Stadion Harapan Bangsa pada September itu cukup kencang dan kebetulan dekat dengan laut. Memang, semua atlet mengalami, tapi kalau kita lama mengalami, jadi adaptasinya lebih lama. Kita ingin buat atlet senyaman mungkin agar bisa tampil maksimal," kata Budiono.
Dari hasil open panahan pekan lalu, satu atlet Sumut sukses merebut predikat juara umum untuk kelas Junior. Hasil ini bagi Budiono sangat penting, sebagai bahan evaluasi sebelum berangkat ke Aceh.
"Kita persiapan khusus untuk melihat performa anak-anak. Kita sudah tahu apa kekurangan dan permasalahan di try in. Kemudian kita perkuat di nomor beregu dan Mix tim," katanya.