Persiapan PON 2024, Petanque Sumut Agendakan Training Camp di Thailand
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Pemusatan latihan di Thailand diagendakan Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Sumatera Utara (Sumut) sebagai kesiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut.
Hal itu disampaikan Pelatih Kepala tim petanque Sumut, Ibrahim Sembiring saat tim Visitasi Posko Publikasi PON XXI/2024 Aceh-Sumut dipimpin Febrina Chairunisa ke Lokasi Pelatda Cabor PON XXI2024 di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (Unimed), Selasa 5 Desember 2023 siang.
"Habis Lebaran kita minta training camp di Thailand. Di sana permainan tradisionalnya petanque ini. Master sudah banyak di sana, jadi kita fokus tryout dan training camp di Thailand. Jadwalnya antara bulan Februari atau pasca Lebaran, tergantung kesepakatan dengan KONI Sumut," ujar pria yang juga Sekretaris FOPI Sumut itu.
Menurutnya, kegiatan training camp dilakukan untuk mempersiapkan mental atlet menuju PON 2024. Sementara itu, hingga akhir 2023, Ibrahim menyebut atlet FOPI Sumut telah mengikuti tryout yang juga bagian dalam rangka persiapan. Kendati belum semaksimal harapan, menurutnya sejumlah kemajuan terlihat pada atlet Sumut.
"Program try out, kemarin sudah dua kali kita try out di nasional, itu kita mengikuti kejuaraan yang ada di Surabaya. Kemudian di Unesa International Petanque, persiapannya untuk atlet-atlet sendiri, secara teknik dan strategi sudah ada kemajuan dari masing-masing atlet itu," ujar Ibrahim.
Dia menjelaskan, dari hasil tryout, atlet petanque Sumut menembus seminfinal di dua nomor, sementara untuk ajang internasional satu nomor hanya menembus 16 besar.
Sebagai langkah persiapan lainnya, tahun 2024 mendatang, atlet petanque Sumut kembali akan menggelar tryout. Menurutnya, tryout diperlukan dalam rangka mematangkan persiapan para atlet.
"Pada dasarnya kita memang kekurangan tryout. Rencananya di Jawa, karena kita di Sumut lawan kurang memadai tryout harus ke luar kota," ucapnya.
Menurutnya, perlunya menggelar tryout di daerah seperti di Surabaya ditengarai kurang representatifnya kualitas lapangan di Sumut. Selain lapangan, kualitas bola juga memengaruhi kemampuan atlet dalam pertandingan. Untuk itu, FOPI Sumut berharap para atlet mendapatkan bola baru.
"Lapangan mereka (seperti di Surabaya) paving blok yang keras, kita di sini kerikil lebih tebal. Lapangan mempengaruhi, kualitas bola juga mempengaruhi. Dari segi perlengkapan kami, bola ini udah aus, di pertandingan nanti bola harus baru," ucapnya lagi.
Untuk itu, Ibrahim berharap, Dinas pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut menyediakan bola baru bagi para atlet. Dia berharap, setidaknya 20 atlet yang terdiri dari 10 putra dan 10 putri pelatda petanque diberikan dua set bola.
"Bola paling perlu dan penting karena merupakan senjata bagi atlet. Bola yang dipakai terus-menerus akan aus dan menipis. Bagi bola yang serinya tidak kelihatan tidak boleh dimainkan. Jadi minimal dua set bola untuk tiap atlet sebelum berangkat," ucapnya.