Erdogan Berlakukan Keadaan Darurat 3 Bulan, 1 WNI Korban Gempa Turki Meninggal

Petugas melakukan pencarian dan penyelamatan korban gempa Turki.
Sumber :
  • AP Photo

VIVA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pemerintah memberlakukan keadaan darurat selama tiga bulan, pasca gempa magnitudo 7.8. Keadaan darurat tersebut agar tim penyelamat dapat mengevakuasi para korban dan penyintas.

Tinjau RSUD Sibuhuan di Palas, Jokowi : Segera Diperbaiki, Kita Bangun

Korban tewas akibat bencana gempa berkekuatan 7,8 magnitudo Turki dan Suriah itu telah mencapai 7.800 jiwa lebih. Dengan rincian di Turki sebanyak 5.894 orang dipastikan tewas, dan 1.932 orang tewas di Suriah dengan total 7.826 kematian, pada Rabu 8 Februari 2023.

Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa korban tewas, baik di Turki atau pun di Suriah akan terus bertambah, karena penyelamat lebih banyak menemukan para korban dari runtuhan puing-puing bangunan. Ada kekhawatiran bahwa jumlah korban jiwa bisa mencapai hingga 20.000 orang akibat peristiwa tersebut.

Ikuti Pameran EURIE 2024 di Turki, USU Bidik Pasar Pendidikan Tinggi Internasional

Baca juga:

Berdasarkan video yang diupload oleh BBC, pada Rabu, 8 Februari 2023, ratusan warga berusaha mencari perlindungan agar terhindar dari reruntuhan gedung-gedung yang rubuh.

26 Pemain Skuad Timnas Indonesia Tampil di Piala Asia 2023 Resmi Diumumkan

"Gempa Turki: Penduduk Ganziantep lari mencari perlindungan ketika bangunan lain runtuh," tulis BBC dalam keterangannya pada video tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title