Pemerhati Anak: Orang Tua Harus Waspada Potensi Bahaya Lato-lato

Permainan latto-latto
Sumber :
  • Twitter

“Permainan lato-lato juga dapat menjadi healing secara sederhana. Permainan ini mampu membuat anak-anak yang memainkannya tertawa dan merasakan senang dengan harga yang murah serta terjangkau,” pungkas Retno.

Pemprov Sumut Gelar Mudik Gratis Nataru 2024/2025, Catat Rute dan Jadwal Keberangkatannya

Saat ini permainan lato-lato menjamur di seluruh penjuru Tanah Air. Sebenarnya latto-latto pernah populer juga di Amerika. Di sana permainan ini disebut Clankers. Namun karena permainan ini memakan korban, sehingga pada tahun 1970-an lato-lato dilarang oleh pemerintah setempat.

Kala itu bahannya menggunakan material kaca sehingga ketika pecah dan pecahannya menyebar sehingga berpotensi melukai banyak orang di sekitar selain pemainnya sendiri.

Masuk Zona Hijau Pelayanan Publik, Pemprov Sumut Raih Penghargaan dari Ombudsman RI

Sedangkan di Indonesia, lato-lato menggunakan material kayu dan plastik sehingga lebih aman dibandingkan kaca. Namun potensi pecah akibat dibentur benturkan tentulah masih mungkin terjadi.

Kini, Lato-lato dianggap permainan tradisional di Indonesia. Karena pernah tren di era 1990-an dan menjadi ikonik di berbagai daerah di Indonesia. Permainan Lato-lato saat ini menjadi tren kalangan anak-anak bahkan hampir di semua usia.

Peringati Hari Guru, Hendri Tumbur Simamora Kenang Dilempar Ibunya Penghapus

Bahkan ada perlombaan bermain lato-lato di Kabupaten Sidoardjo yang diikuti ratusan anak dengan hadiah bagi pemenang berupa satu ekor kambing. Pemenangnya mampu memainkan lato-lato tanpa henti selama dua jam.