Pemerhati Anak: Orang Tua Harus Waspada Potensi Bahaya Lato-lato

Permainan latto-latto
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Viral di media sosial tentang seorang anak berinisial AN kelas dua sekolah dasar di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengalami luka pada mata akibat bermain latto-latto bersama teman-temannya.

Pemprov Sumut Gelar Mudik Gratis Nataru 2024/2025, Catat Rute dan Jadwal Keberangkatannya

Atas kejadian itu, mantan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti, meminta agar para orang tua harus tetap waspada terhadap potensi bahaya lato-lato.

“Jika permainan lato-lato dilakukan oleh anak di usia yang kurang atau meskipun di umur yang tepat, tapi dilakukan secara berlebihan sehingga bisa menimbulkan pembengkakan pada tangan,” katanya kepada Medan VIVA, Selasa 10 Januari 2023.

Masuk Zona Hijau Pelayanan Publik, Pemprov Sumut Raih Penghargaan dari Ombudsman RI

Baca juga:

Retno melanjutkan, permainan lato-lato bisa menimbulkan sejumlah bahaya misalnya apabila bolanya pecah maka akan berpotensi kuat menimbulkan cedera pada anak serupa dengan kejadian di Kalimantan Barat. Kemudian, apabila  jika talinya putus maka bolanya bisa membentur tubuh atau benda lain di sekitarnya.

Peringati Hari Guru, Hendri Tumbur Simamora Kenang Dilempar Ibunya Penghapus

“Lato-lato juga bisa dipukulkan ke sesama teman bermain jika saat bermain terjadi perselisihan”, ujarnya.

Retno pun memberikan sejumlah rekomendasi terkait permainan lato-lato misalnya dimainkan di tempat yang tepat dan usia anak cukup.

“Dengan pendampingan orang tua untuk keselamatan anak itu sendiri,” ucapnya.

Selanjutnya, Retno mendorong batas usia anak bermain lato-lato yaitu minimal 8 tahun. Pasalnya, anak usia 8 tahun ke atas telah memiliki kemampuan kognitif untuk menangkap aturan saat bermain lato-lato, baik dilakukan secara sendiri maupun bersama temannya.

“Mendorong para orang tua memiliki aturan main lato-lato agar anak tidak kelelahan fisiknya terutama bagian tangan dan kaki. Orang tua juga harus memastikan lato-lato  yang dimainkan anaknya berbahan aman dan tak mudah pecah meski dibenturkan berkali-kali. Supaya anak-anak terhindar dari serpihan lato-lato ketika pecah dan berpotensi mengenai wajah terutama mata,” ucap Retno.

Bukan hanya memberikan dampak negatif. Namun lato-lato juga menghadirkan dampak positif seperti bisa mengalihkan dan mengurangi dampak kecanduan gawai yang saat ini banyak dialami oleh anak-anak.

Lalu, permainan lato-lato juga bisa menstimulus kemampuan motorik anak dan meningkatkan fungsi koordinasi antara kemampuan kognitif serta motorik.

Permainan latto-latto juga dapat melatih anak untuk fokus dan konsentrasi. Melatih anak menjaga keseimbangan. Lalu, berpotensi memunculkan sikap kompetitif atau mendorong anak untuk mencapai target untuk berjuang sampai bisa memenangkan momen itu.

“Permainan lato-lato juga dapat menjadi healing secara sederhana. Permainan ini mampu membuat anak-anak yang memainkannya tertawa dan merasakan senang dengan harga yang murah serta terjangkau,” pungkas Retno.

Saat ini permainan lato-lato menjamur di seluruh penjuru Tanah Air. Sebenarnya latto-latto pernah populer juga di Amerika. Di sana permainan ini disebut Clankers. Namun karena permainan ini memakan korban, sehingga pada tahun 1970-an lato-lato dilarang oleh pemerintah setempat.

Kala itu bahannya menggunakan material kaca sehingga ketika pecah dan pecahannya menyebar sehingga berpotensi melukai banyak orang di sekitar selain pemainnya sendiri.

Sedangkan di Indonesia, lato-lato menggunakan material kayu dan plastik sehingga lebih aman dibandingkan kaca. Namun potensi pecah akibat dibentur benturkan tentulah masih mungkin terjadi.

Kini, Lato-lato dianggap permainan tradisional di Indonesia. Karena pernah tren di era 1990-an dan menjadi ikonik di berbagai daerah di Indonesia. Permainan Lato-lato saat ini menjadi tren kalangan anak-anak bahkan hampir di semua usia.

Bahkan ada perlombaan bermain lato-lato di Kabupaten Sidoardjo yang diikuti ratusan anak dengan hadiah bagi pemenang berupa satu ekor kambing. Pemenangnya mampu memainkan lato-lato tanpa henti selama dua jam.