Kematian Calon Pramugari di Asrama, Sumatera Flight Bantah Dugaan Penganiayaan
- Istimewa/VIVA Medan
Hendra mengatakan bila hasil ekshumasi dan otopsi tidak ditemukan dugaan sketsa atas penyebab kematian Ade Nurul. Pihaknya, akan melakukan upaya hukum kepada keluarga siswi tersebut.
"Maaf ya, kalau terlambat bila tidak terbukti dianiaya dan ternyata sakit. Kita akan melakukan upaya hukum. Banyak beredar stetmen yang tidak benar. Bilang tidak ada sakit, setahu kita ada sakit," jelas Hendra.
Hendra mengungkapkan pihak Sumatera Flight ikut mengantarkan jasad Ade Nurul dari RS USU hingga ke kampung halamannya, di Jalan Mandiri Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan , Sumatera Utara.
“Pihak sekolah, sampai mengantarkan almarhuma ke pemakaman di kampung halamannya di Kisaran Kabupaten Asahan. Dan almarhuma bercerita, ada riwayat sakit kepalanya,” ujar Hendra.
"Kasihan kawan-kawannya almarhuma, karena informasi tidak benar, sempat tertuduh jadinya. Orang yang menolong jadi tertuduh jadinya. Mereka masih muda, rata-ratanya berusia 19 tahun, tidak mungkin mereka mendesain luar biasa," kata Hendra.
Hendra mengatakan Sumatera Flight sudah beroperasi sebagai pusat pendidikan penerbangan dan perhotelan selama 15 tahun. Namun, hal baru terjadi.
"Selama 15 tahun beroperasinya sekolah ini, baru kejadian ini. Pemeriksaan kesehatan, hanya mata, gigi dan hepatitis saja. Pemeriksaan kesehatan yang dasar saja," ucap Hendra.