Melalui Aplikasi JMO, BPJS Ketenagakerjaan Berikan Kemudahan Pelayanan Bagi PMI
- BS Putra/VIVA Medan
Roswita menjelaskan saat ini secara jadwal, walaupun tidak langsung, secara berkala yaitu Desember 2023 sampai Januari 2024, calon PMI yang berkumpul dalam kegiatan sosialisasi ini sekitar 450 orang.
“Negara tujuannya Malaysia, Jepang, dan ada juga Jerman,” ujarnya.
Roswita, menjelaskan saat ini pekerjaan rumah besar mengenai jumlah PMI yang sudah tercover BPJS Ketenagakerjaan, dan gap-nya juga masih tinggi.
“Artinya kalau data sekarang, data yang tercatat, kalau mengacu kepada Bank Indonesia (BI), atau mengikuti data dari BP2MI, coverage yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan baru 10 persen,” jelasnya.
Roswita, mengatakan tantangan saat ini banyak PMI sudah keburu berangkat berada di negara tujuan bekerja. Dengan adanya Japlikasi JMO, diharapkan PMI yang sudah berada di negara tujuan bekerja bisa langsung mendaftarkan melalui kanal digital.
“Caranya adalah, kita mulai dari setiap pemberangkatan, kita mulai lakukan sosialisasi, sehingga mereka bisa mendownload, utama bisa membuka rekening perbankan, karena itu salah satu hambatan untuk membayar klaim di negara penempatan tanpa harus nunggu pulang dulu, dan juga pembayaran dari negara penempatan melalui kanal digital,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut, Abdul Haris Lubis menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, akan sangat mendukung dan terus mendorong untuk meningkatnya perlindungan kepada PMI, walaupun masih banyak masalah.