Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Kejadian itu, berawal dari Biston bersama rekannya yang juga sekuriti, mencurigai ada 'mobil goyang' alias sedang mesum. Sesaat mendekat, pelaku langsung tancap gas kabur

Para tahanan kasus narkoba itu, kabur dengan menyelinap dari dalam sel setelah merusak jeruji besi. Tanpa sepengatahuan petugas keluar dan melarikan diri.

Mantan Lurah Bukit Jengkol diduga korupsi pembangunan sumur bor pada 3 titik di Kelurahan Bukit Jengkol dengan total anggaran Rp366 juta yang bersumber dari APBD 2020.

Vonis 12 tahun tersebut lebih ringan dari tuntutan JPU, yang menuntut kedua terdakwa 15 tahun penjara dan denda Rp 300 juta atau subsider 6 bulan kurungan.

Penangkapan tersebut dilakukan dengan penyamaran yang dilakukan petugas sebagai pembeli barang haram tersebut. Tersangka tercatat dua kali masuk penjara dengan kasus sama

Vonis ini lebih ringan dari tuntutan JPU yang menuntut terdakwa Hafis dengan pidana selama 5 tahun penjara. Atas putusan tersebut, JPU dan terdakwa menyatakan pikir-pikir

Hukuman ringan yang dijatuhkan tidak akan memberikan efek jera kepada para pelaku maupun pekerja hingga yang menyediakan lapak perjudian tersebut dan juga rasa keadilan.

Polisi mengamankan enam orang pelaku, masing-masing berinisial S, MM, MR, MS, NR, dan seorang napi narkoba dari Rutan Tanjung Gusta Medan, N alias Agam.

Suami bakar istri hingga kini masih diburu petugas yang melarikan diri usai membakar korban. Pelaku disebut masuk dalam pencarian polisi dan diyakini pecandu narkoba.

Restorative justice di wilayah hukum Kejati Sumut sudah mencapai 101 perkara, jumlah tertinggi adalah Kejari Asahan 10 perkara, disusul Kejari Langkat 9 perkara.

JPU menilai vonis majelis hakim tersebut, jauh dari tuntutan JPU, yang sebelumnya menuntut 1 tahun dan 9 bulan penjara. Sehingga dinilai putusan itu terlalu ringan.

AKBP Achiruddin mengaku ikhlas menjalani proses hukum ini. Ia juga mengungkapkan dirinya sedih atas vonis 6 bulan penjara tersebut. Ia menilai dakwaan JPU tidak tepat.