Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Bobby Nasution mengatakan pasti ada penilaian partai politik terhadap dirinya. Termasuk kinerja yang dilakukannya selama menjabat sebagai Wali Kota Medan.

Bobby akan menjajaki dan berkomunikasi serta mengikuti tahapan dalam penjaringan dilaksanakan oleh partai politik di Sumut jelang Pilgub Sumut, termasuk PDI Perjuangan.

Tahapan Pilgub Sumut, pelaksanaan kampanye dari 25/9/2024 hingga 23/11/2024. Pemungutan suara pada 27/11/ 2024 dan pemungutan suara hingga rekapitulasi hingga 16/12/2024.

PKS Sumut penjaringan Bacalon Kepala Daerah ini, dibuka mulai 3 April hingga Juli 2024. Karena, pada Agustus 2024, dimulai tahapan pendaftaran calon KPU daerah.

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota tahun 2024 ini. Sangat diperlukan kontribusi masyarakat.

Edy Rahmayadi memiliki hubungan baik dengan PKS, apalagi di Pilpres menjadi Ketua TPD AMIN Sumut dan PKS salah satu parpol mendukung Paslon 01, Anies-Muhaimin.

Partai Golkar dengan tegas tidak akan mengusung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2024. Sementara ini, dua nama dalam surat tersebut, yakni Musa Rajekshah dan Bobby Nasution.

Ijeck mengembalikan keputusan soal Pilkada Sumut 2024 kepada DPP Golkar. Karena, ada dua nama ditugaskan maju di Pilkada Sumut, yakni dirinya dan juga Bobby Nasution.

Partai Golkar setuju dengan rencana dimajukan Pilkada serentak, dalam pertarungan dari Pemilihan Gubernur hingga Pemilihan Bupati dan Walikota se-Indonesia.

Bobby tegaskan masih fokus menyelesaikan tugas sebagai Wali Kota hingga tahun 2024. Karena itu, ia mengaku belum memikirkan untuk maju di Pilkada Sumut 2024.

Alasan Golkar usung Ijeck karena dinilai kuat menjadi calon Gubernur Sumut mendatang juga berpengalaman dan punya simpatisan yang cukup besar di Sumatera Utara.

Demokrat Sumut target kembalikan kejayaan pada Pileg 2009 lalu dengan 27 kursi. Jumlah itu menurun 14 kursi tahun 2014 dan sekarang 9 kursi di tahun 2019