Remaja di Toba Tenggelamkan Diri ke Sungai karena Keinginannya Kuliah Tak Terwujud, Padahal Lulus SNPMB di Manado

Ilustrasi tenggelam.
Sumber :
  • istockphoto.com

VIVA Medan - Aksi tak patut dicontoh dilakukan seorang remaja berinisial KS (19) yang bunuh diri karena keinginannya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tak dipenuhi karena kondisi perekonomian keluarga. Padahal korban lulus SNPMB di Manado.

Pulang dari Pengadilan Agama, Wanita Ini Nekat Hendak Loncat dari Fly Over di Medan

Aksi bunuh diri yang dilakukan KS warga Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba tersebut, korban sengaja menenggelamkan dirinya ke sungai hingga akhirnya meninggal dunia.

Kapolres Toba AKBP Wahyu Indrajaya melalui Kapolsek Porsea AKP Daniel Aritonang membenarkan aksi tak patut menjadi contoh tersebut. Korban merupakan seorang remaja pria berinisial KS (19) warga Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba.

SAR Gabungan Temukan Jasad Korban Banjir Bandang di Padangsidimpuan

"Korban meninggal dunia karena sengaja menenggelamkan diri di Sungai Desa Bius Gu Barat akibat frustasi tidak mendapatkan dukungan melanjutkan sekolah oleh orang tua," sebut AKP Daniel Aritonang dalam keterangannya, Sabtu 22 Maret 2025.

AKP Daniel Aritonang menjelaskan peristiwa tersebut berawal pada Rabu 19 Maret 2025 sekira pukul 13.00 WIB. Saat itu korban duduk di pinggir Sungai Lumban Manurung dan orang tua korban MS, (63) mengetahuinya.

Jalan Siantar-Parapat Kembali Normal Pasca Tertutup Material Banjir Bandang dan Longsor

Korban pun meminta ijin untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. KS ternyata lulus Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 di Manado. Namun, orangtuanya tak dapat mengabulkan permintaan korban karena kondisi perekonomian keluarga yang tak memungkinkan.

Kemudian, orangtua korban membujuk anaknya untuk pulang akan tetapi korban tidak mau. Saat itu ayah korban pergi untuk membeli token listrik, namun saat kembali MS tak melihat anaknya.

Mendapati anaknya tidak berada di lokasi, selanjutnya ayah korban memberitahukan kepada warga dan mencari korban akan tetapi tidak membuahkan hasil. Berselang dua hari kemudian, Jumat 21 Maret 2025, ayah korban beserta warga mencari dan membuka DAM (Bendungan) sungai.

Hingga akhirnya korban muncul ke permukaan tak jauh dari lokasi pencarian dengan kondisi meninggal dunia. Kedalaman sungai korban tenggelam tersebut sekitar 3 meter. Warga pun mengevakuasi jasad korban.

"Korban ditemukan di Sungai Desa Bius Gu Barat Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba. Aksi nekat itu membuat nyawa KS tak tertolong dan meninggal dunia," sebutnya.

Tewasnya KS karena tenggelam ini, pihak keluarga menolak autopsi jasad korban. Pihak keluarga sudah menerima sebab kematian korban yang meninggal dunia karena tenggelam di sungai dan bersedia untuk membuat surat pernyataan menolak autopsi terhadap jasad korban.