Pelajar di Asahan Tewas Diduga Tendang Oknum Polisi, Begini Reaksi Polda Sumut

Mapolda Sumut Jalan Sisingamangaraja Km 10,5 Medan.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Polda Sumut melakukan pengawasan penyidikan terhadap kasus kematian seorang remaja di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, bernama Pandu Brata Syahputra Siregar (18), tewas diduga dianiaya dengan cara ditendang oleh oknum polisi. Kasus ini, tengah dilakukan penyidikan oleh Propam Polres Asahan, dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi-saksi, termasuk anggota Polri.

Viral! Pelajar Diduga Tewas Diduga Ditendang Oknum Polisi, Polres Asahan Buka Suara

“Kami telah menerima laporan terkait peristiwa ini dan memastikan, bahwa Polda Sumut akan memantau serta mengawasi proses penyelidikan yang dilakukan Polres Asahan," ucap Plt. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, dalam keterangan persnya, Jumat 14 Maret 2025.

Yudhi memastikan bahwa Polres Asahan tetap berkomitmen menjalankan tugas secara profesional, transparan, dan sesuai dengan hukum yang berlaku, yang mengungkapkan fakta sebenarnya dalam kasus yang dialami Pandu tersebut.

Intip Kegiatan Pak Bhabin Produksi Konten Edukasi Tertib Berlalu Lintas di Sumut

"Jika ditemukan adanya pelanggaran prosedur atau tindakan di luar kewenangan, maka akan diambil tindakan hukum tegas sesuai aturan yang berlaku," ucap Yudhi.

Yudhi mengimbau masyarakat untuk menyerahkan proses hukum kepada Polres Asahan dan juga mengikuti serta mengawasi dalam pengusutan kasus ini. "Kami juga meminta masyarakat agar tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya," tutur Yudhi.

Mudik Lebaran 2025, Diperkirakan 8 Juta Orang Keluar dan 6 Juta Pemudik Masuk ke Sumut

Penjelasan Polres Asahan.

Photo :
  • Instagram Polres Asahan

Diberitakan sebelumnya, di media sosial, dihebohkan dengan seorang remaja di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, bernama Pandu Brata Syahputra Siregar (18), tewas usai diduga dianiaya dengan cara ditendang oleh oknum polisi.

Diduga peristiwa itu, terjadi saat korban bersama rekannya sedang menonton balapan liar sepeda motor di Jalan Sungai Lama, Desa Perkebunan Hessa, Kecamatan Simpang Empat Asahan, Kabupaten Asahan, Minggu dini hari, 9 Maret 2025, sekitar pukul 00.30 WIB.

"Orang yang ngeliat balap liar tertangkap dan ditendangi sampai sekarat hingga masuk rumah sakit dan akhir ceritanya, meninggal dunia," tulis narasi postingan, yang viral di media sosial tersebut.

Polres Asahan pun, angkat bicara terkait informasi viral tersebut. Pihak kepolisian memberikan klarifikasi dan kronologi kejadian atas insiden dialami pelajar SMA tersebut.

Kepala Seksi Humas Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi menjelaskan pada malam itu, Polsek Simpang Empat mendapat informasi dari warga tentang adanya sekelompok pemuda yang melakukan balap liar sepeda motor di Jalan Sungai Lama, Kabupaten Asahan.

Anwar mengungkapkan sejumlah personel bergerak ke lokasi balapan liar tersebut, untuk melakukan pengecekan kebenaran dari informasi tersebut. Saat dilakukan pembubaran sekelompok pemuda itu, Anwar mengatakan pihak kepolisian melihat sepeda motor dengan mengangkut 4 orang remaja dengan kecepatan tinggi dan dilakukan pengejaran.

"Lalu personil mencoba untuk memberhentikan para pemuda tersebut, namun para pemuda tersebut tidak mau berhenti dan tetap memacu sepeda motornya dengan zig-zag," jelas Anwar.

Tepat, di Desa Sei Lama. Anwar mengungkapkan bahwa Pandu melompat ke arah kanan dan terjatuh telungkup ke tanah. Selanjutnya, korban diamankan pihak kepolisian yang sedang melakukan patroli.

"Pada saat diamankan ditemukan pelipis sebelah kanan Pandu terluka dan mengeluarkan darah karena jatuh, selanjutnya personil piket membawanya ke Puskesmas Simpang Empat untuk dilakukan tindakan medis," kata Anwar.