Produksi Gula di Sumut Masih Rendah, Menko Pangan: Tebu di Sini Seperti Stunting
- Aris Dasril/VIVA Medan
Menurut Menko Zulkifli, saat ini PTPN hanya mampu menyuplai 20 persen dari total kebutuhan gula Sumatera Utara yang mencapai 150 ribu ton per tahun. Ia menekankan bahwa, PTPN seharusnya mampu menyuplai antara 75 ribu hingga 100 ribu ton.
"Namun saat ini harga gula di Sumatera Utara masih lebih tinggi dibanding Jawa dan Bali, yaitu 19 ribu rupiah per kilogram, sedangkan di Jawa dan Bali hanya 18 ribu rupiah," jelas Ketua Umum PAN itu.
Zulhas mendorong kolaborasi antara PTPN dan masyarakat lokal untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk menanam tebu.
"Hasilnya akan menguntungkan semua pihak, karena gula merupakan komoditas yang sangat menguntungkan dibandingkan sawit, padi, atau jagung," ungkap Menko Pangan.
Sementara itu Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung program swasembada gula nasional. Ia menargetkan peningkatan produktivitas tebu dari 70 ton per hektare menjadi 85 ton per hektare dalam tiga tahun mendatang.
"Kami berharap kontribusi kami terhadap kebutuhan gula di Sumatera Utara dapat meningkat dari 20 persen menjadi 50 hingga 60 persen dalam waktu dekat," terangnya.
Saat ini, PT Sinergi Gula Nusantara mengelola lahan seluas 6.200 hektare dan berencana untuk memperluas area tanam menjadi 9.000 hektare pada tahun 2027. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan disparitas harga gula antara Sumatera Utara dan wilayah lainnya dapat diminimalisir, serta memenuhi kebutuhan gula masyarakat dengan lebih baik.