Unimed Kunjungi Kedutaan Indonesia di Wasingthon DC, dalam Perkuat Visi Pendidikan

Rombongan Unimed mengunjungi Kedutaan Indonesia di Wasingthon DC.
Sumber :
  • Dok Unimed

Menurutnya, potensi calon sarjana dan dosen dari Indonesia untuk sekolah maupun studi lanjut di Amerika Serikat tidak kalah saing dengan negara-negara itu. Bukan saja lewat beasiswa pemerintah Indonesia ataupun Fullbright dari Amerika Serikat, tetapi juga beasiswa perusahaan terkemuka yang dewasa ini banyak ditujukan untuk membantu negara-negara lain. 

Mahasiswa USU Demo MWA, Desak Periksa Rektor Muryanto Diduga Cawe-cawe Pilgub Sumut

Prof. Diah Ayu menjelaskan bahwa, mahasiswa program doktor (S3) di Amerika Serikat, sebetulnya 'dibayar' kampus antara US$ 3000-3.500 per bulan melalui penelitian yang diselenggarakan dosen pembimbing (promotor dan kopromotor). 

"Jadi, sebetulnya, terutama bagi calon mahasiswa jenjang doktor, tidak perlu takut kuliah di Amerika Serikat. Hanya saja, menurut beliau yang juga dosen di Universitas Indonesia itu, calon mahasiswa doktor perlu menyiapkan essay menarik tentang rencana penelitian untuk disertasi," katanya. 

Membanggakan, UMA Masuk Jajaran Kampus Terbaik di Asia Tenggara

Selanjutnya, essay itu dikirimkan kepada calon promotor dan bila tertarik, promotor akan mencari pembiayaan di Amerika Serikat, termasuk uang kuliah, perjalanan internasional, maupun biaya hidup selama kuliah. Untuk menemukan dosen promotor, dapat dilakukan dengan mencari di laman resmi universitas tujuan. 

Sementara itu, Prof. Dr. Erond L. Damanik, Wakil Rektor bidang Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat merencanakan akan melakukan webinar ataupun zoom meeting antara Atase Kebudayaan dan Pendidikan KBRI maupun mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Amerika Serikat untuk sharing informasi dengan dosen-dosen di Unimed. 

Ribuan Mahasiswa FISIP UMSU Diberangkatkan Dukung dan Kawal Pilkada Serentak 2024

"Itu adalah salah satu mekanisme untuk menjembatani dosen-dosen Unimed yang ingin memperdalam pengetahuan di negara yang menjadi rumah bagi universitas ternama di dunia itu," katanya.

Selanjutnya, professor Damanik menegaskan bahwa sebelum berkunjung ke KBRI, Kantor Urusan Internasional (KUI) telah terlebih dahulu berkorespondensi serta zoom meeting dengan KBRI dan kunjungan inipun berjalan akrab, bersahabat dan lancar.