Dosen Agama Islam Unimed Beri Pendampingan Belajar Membaca dan Memahami Alquran

Dosen Agama Islam Unimed beri pendampingan belajar membaca dan memahami Alquran di Masjid Unimed.
Sumber :
  • Dok Unimed

VIVA Medan - Universitas Negeri Medan (Unimed) melalui dosen MKU Agama Islam memberikan pendampingan bagi seluruh mahasiswa Unimed, yang beragama Islam untuk diberikan pendampingan, secara intensif agar seluruh mahasiswa Unimed, yang beragama Islam dapat membaca dan memahani kitab suci Alquran.

Bakal Jadikan Pemprov Sumut Market, Bobby Nasution Siapkan Program Peningkatan UMKM

Kegiatan mengaji tersebut, berlangsung pada hari sabtu setiap pekannya dari pukul 08.00-13.00 WIB. Kegiatan ini, dorongan dan inisiatif para dosen MKU Agama Islam Unimed dan atas dukungan dan penguatan dari Pimpinan Unimed. Ada ratusan mahasiswa Islam Unimed yang semangat dan antusias mengikuti kegiatan ini.

Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan mahasiswa Islam Unimed terhadap Alquran, memperdalam pemahaman tentang Islam, dan mewujudkan agar seluruh lulusan Unimed yang beragama Islam bisa membaca dan memahami Alquran.

Hasan Basri Serap Aspirasi Milenial dan Gen-Z di Langkat Diskusi Soal Pendidikan

Program Pendampingan Tahsin Alquran ini memiliki beberapa kegiatan, diantaranya: latihan membaca asmaul husna, belajar doa-doa dalam kehidupan sehari-hari, latihan tahsin membaca Alquran dalam bentuk halaqah, dan ditutup dengan shalat zuhur berjamaah di masjid Baiturrahman kampus Unimed.

Ada belasan dosen MKU Agama Islam dan dibantu beberapa mahasiswa Unimed yang memiliki kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an dengan baik. Mereka kolaborasi dengan baik dalam memberikan pendampingan kepada ratusan mahasiswa Unimed yang aktif hadir setiap sabtu pagi.

Edy Rahmayadi : Mencintai Bangsa Ini, Memerlukan Wawasan Kebangsaan

"Materi pendampingan yang diberikan diantaranya; belajar tahsin dasar dan lanjutan, latihan tajwid, makhrijul huruf, teknik membaca Al-Qur’an dengan baik dan upaya memahami makna Al-Qur’an, terutama hal-hal yang penting dalam kehidupan beragama," ucap koordinator dosen agama Islam, Dr. Hapni Laila, Sabtu 26 Oktober 2024.

Hapni mengatakan bahwa mentor kegiatan pendampingan ini adalah para dosen MKU Agama Islam, Para dosen Unimed dari beberapa fakultas yang bersedia ikhlas membagi ilmunya dalam membaca dan memahami Alquran dan dibantu dari mentor mahasiswa Unimed yang memiliki kompetensi baik dalam mendukung dan mensukseskan program ini.

"Saya berharap agar kegiatan ini dapat mendukung lulusan Unimed yang unggul, berakhlak mulia, dan cinta Al-Quran. Kegiatan dan Program ini sangat didukung penuh oleh Rektor, Ketua Senat, seluruh pimpinan, seluruh fungsionaris, para Guru Besar dan banyak dosen yang telah membantu kegiatan ini," jelas Hapni.

Sementara itu, Rektor Unimed, Prof. Dr. Ir. Baharuddin, ST, M.Pd. menyambut baik program ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter mahasiswa yang religius dan berintegritas. “Alquran adalah sumber ilmu pengetahuan dan petunjuk hidup. Dengan mempelajari Alquran, mahasiswa akan mendapatkan pencerahan dan mampu menghadapi tantangan zaman,” ucap Baharuddin.

Ketua Senat Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, dikantornya mengatakan, saya sangat senang dan terima kasih atas terobosan para dosen-dosen MKU Agama Islam Unimed yang memiliki inisiatif bagus mau melatih para mahasiswa Unimed yang beragama Islam untuk belajar membaca dan memahami Alquran.

"Karena kita tahu, mata kuliah MKU agama Islam yang 2 SKS itu tidak bisa difokuskan untuk melatih membaca Al-Qur’an bagi para mahasiswa yang beragama Islam dan belum mampu membaca Alquran dengan baik. Bayangkan jika lulusan Unimed yang beragama Islam, tidak memiliki kemampuan membaca Alquran," katanya.

Ia menjelaskan walaupun hal ini tidak menjadi tanggungjawab secara institusi, namun sebagai sesama agama tentu kita memiliki panggilan jiwa, setidaknya pihaknya harus memberikan dukungan dan bantuan secara penuh. Agar program dari inisiatif para dosen MKU agama Islam yang bagus ini.

"Harus kita upayakan bersama dapat berjalan dan meraih hasil secara maksimal. Apalagi kampus kita sudah dikenal publik sebagai The Character Building University. Bagaimana karakter lulusan kita akan baik, jika mereka sendiri tidak bisa membaca dan memahami nilai-nilai yang ada dalam kitab sucinya," jelasnya.