Repdem Sumut Soroti Netralitas Pj Gubernur Agus Fatoni di Pilgub Sumut 2024

Keakraban Bobby Nasution bersama Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni saat perayaan HUT Kota Medan.
Sumber :
  • Tangkapan Layar Facebook Info Sumut

VIVA Medan - DPD Repdem Sumut menyorot netralitas Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Agus Fatoni di Pilgub Sumut 2024, yang dinilai dan diduga ada keperpihakan kepada salah pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.

Debat Ketiga Pilgub Sumut, Tema: Sinergitas Kebijakan Pembangunan Daerah

Hal itu, diungkapkan oleh Ketua DPD Repdem Sumut, Martua Siadari, Sabtu 26 Oktober 2024. Ia menjelaskan DPD Repdem Sumut, merupakan sayap partai PDI Perjuangan yang fokus pada demokrasi dan kebijakan rakyat. Martua menilai apa diduga dilakukan Agus Fatoni bertentangan dengan prinsip netralitas dalam birokrasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Tindakan ini, jelas melanggar asas netralitas dan bertentangan dengan tugas serta tanggung jawab seorang Pj Gubernur Sumut," kata Martua.

Anggota DPRD Sumut Ini, Sebut Edy Rahmayadi Banyak Bantu Rumah Ibadah

Menurut Martua, Pj Gubernur Sumut , Agus Fatoni dinilai tidak mengindahkan ketentuan yang ada dan justru melakukan sejumlah tindakan yang dianggap menunjukkan keberpihakan dalam proses demokrasi yang sedang berlangsung pada Pilkada Serentak 2024.

Ketua DPD Repdem Sumut, Martua Siadari (tengah).

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan
Debat Pilkada Medan 2024, Prof Ridha Sindir Bobby Nasution Soal Medan Macet

Martua menyoroti langkah dilakukan Agus Fatoni membawa atau mengajak Bobby Nasution, dalam safari dan doa bersama PON XXI Sumut, ke sejumlah daerah, beberapa waktu lalu. "Seharusnya, setiap langkah Pj Gubernur berpedoman pada aturan dan menjaga stabilitas netralitas dalam birokrasi, bukan justru memperlihatkan dukungan terhadap salah satu kandidat secara terang-terangan," ucap Martua.

Martua mengingatkan agar Pj Gubernur Sumut, tidak mencederai demokrasi yang akan berlangsung di Sumatera Utara, serta menghindari penggunaan APBD Sumut yang merupakan uang rakyat demi kepentingan kampanye. "Penjabat Gubernur Sumut harus bersikap profesional dan tidak menyalahgunakan jabatan maupun anggaran demi kepentingan politik tertentu," tutur Martua.

Halaman Selanjutnya
img_title