Waket DPRD Tapteng Diduga Jadi Korban Kekerasan Masinton, PDIP: Terlalu Mendramatisir

Paslon Bupati dan Wakil Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu-Mahmud Effendi Lubis.
Sumber :
  • Instagram Masinton Pasaribu

Katanya, saat itu korban hanya terdiam setelah kancing bajunya terbuka dan beberapa saat kemudian korban pun sempat histeris. "Waktu kami pamitan pulang, kakak (korban) ini macam histeris dia nangis, sambil telponan sama suaminya yang akhir kata suaminya minta untuk melapor ke Polisi," jelas Ari.

Kawal Suara Edy Rahmayadi-Hasan, PDIP Labuhanbatu Siap Kerahkan 1.400 Saksi ke TPS

Ari mengatakan tidak mau mendukung Masinton sebagai Calon Bupati Tapteng, tidak ada komunikasi pada dirinya dan korban sendiri. "Seolah-olah kami tidak mendukung perjuangan pak Masinton ini. Nah selaku saya pribadi sendiri, bukan saya tidak mau membantu hanya saja di samping saya anggota DPR, kan saya sibuk pulang kerja dan sudah ada pemberitahuan tentang kegiatan apa yang mereka lakukan setiap harinya," jelas Ari.

Ari mengatakan bahwa kasus tersebut, sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan. Sedangkan, Camelia berada di RSUD Pirngadi Medan. "Sudah dilaporkan tadi malam, kemungkinan (sudah diproses). Kenapa saya bilang kemungkinan, karena saya tidak tahu saya di luar tidak ikut pembicaraan mereka. Mungkin ini juga sekalian visum dan rawat," jelas Ari.

Jubir Sutrisno: Edy-Hasan Tidak akan Gunakan Cara-cara Kotor dan Menyebar Fitnah

Terpisah, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Aswan Jaya mengatakan bahwa Camelia Neneng Susanty yang merupakan Bendahara DPC PDI Perjuangan Tapteng. "Peristiwa itu hanya sebuah dialog antar sesama kader dan bersifat internal yang diikuti oleh beberapa pimpinan DPD partai disela-sela acara Rakerdasus DPD PDI Perjuangan Sumut," ucap Aswan Jaya, dalam keterangan tertulis diterima VIVA, Senin malam.

Aswan Jaya menegaskan bahwa terkait laporan tersebut DPD PDIP Sumut dalam hal ini mengklarifikasi bahwa laporan tersebut terlalu berlebihan dan hoax terhadap peristiwa sesungguhnya "Menurut kami itu hal wajar di dalam tubuh organisasi, apalagi di tengah situasi politik yang sedang menghangat terutama pilkada di Sumut dan Tapteng, Masinton Pasaribu menegaskan agar seluruh kader partai di Tapteng untuk solid tegak lurus dengan keputusan partai yang diputuskan oleh Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, dalam menghadapi pilkada tidak boleh ada yang mendukung Paslon lain," kata Aswan Jaya.

Bantah Tidak Solid, PDIP dan Partai Pengusung All Out Menangkan Edy Rahmayadi-Hasan di Pilgub Sumut

Lebih lanjut Aswan Jaya menyatakan bahwa tuduhan peristiwa dengan menarik baju Camelia, sehingga lepas kancing bajunya adalah laporan yang tidak benar, dan tidak sesuai dengan peristiwa yang sebenarnya. "Saudara Masinton menyatakan seluruh kader harus tegak luruh atas perintah partai, siapapun yang tidak tunduk terhadap perintah partai harus melepas baju partai sambil menunjuk gambar partai di baju partai yang dikenakan Camelia, dan saat itu Camelia memang tidak mengancing baju bagian atasnya, jadi tidak ada kancing yang sampai copot, terlalu mendramatisir dia itu," kata Aswan Jaya.

Indikasi tidak loyal dan tundukkan beberapa anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Tapteng sesungguhnya sudah diperingatkan berkali-kali dan momentum Rakerdasus, dihadapan DPP dan DPD Partai peringatan itu dipertegas Sebagaimana diketahui sejak penugasan Masinton sebagai calon Bupati Tapanuli Tengah oleh DPP PDI Perjuangan, kelompok pro status quo yang menginginkan hanya calon tunggal berupaya menjegal pencalonan Masinton dengan tidak diterimanya berkas pencalonan pasangan Masinton-Mahmud KPU Kab. Tapanuli Tengah.

Halaman Selanjutnya
img_title