Dituding Dibalik Kekalahan Andika Prakarsa di Pilgub Jateng, Jokowi: Dibuktikan Saja
- Instagram @bobbynst
VIVA Medan - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Andika Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi kalah telak dengan pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ahmad Luthfi-Taj Yasin. PDI Perjuangan menuding kekalahan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, diduga ada keterlibatan 'partai coklat', yang juga diduga diperintahkan mantan Presiden RI, Joko Widodo.
Menyikapi tudingan tersebut, Jokowi mempersilakan PDI Perjuangan untuk membuktikan dan membuat laporan ke Bawaslu Jateng. "Itu dibuktikan saja, jangan tuduhan-tuduhan saja. Karena laporkan saja ke Bawaslu," ucap Jokowi kepada wartawan, di di Kota Medan, Jumat 29 November 2024.
Jokowi mengungkapkan bila tidak puas dengan hasil Pilkada serentak 2024, bisa melakukan gugatan melalui Mahkamah Konstitusi (MK). "Kan ada mekanismenya atau bawa ke MK," tutur mertua Bobby Nasution itu.
Disinggung dirinya berhasil menjebol dan mengalahkan paslon diusung PDIP di kandang sendiri. Jokowi menegaskan bahwa dia tidak melakukan apa-apa di Pilkada Jateng. "Wong saya ndak ngapain-ngapain," sebut mantan Gubernur Jakarta itu.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Bappilu Eksekutif, Deddy Yevri Sitorus mengatakan bahwa Jateng kini sudah bukan lagi kandang banteng. Sebab, calon Gubernur dari PDIP keok di Pilgub Jawa Tengah 2024. Deddy menjelaskan, bahwa kini Jawa Tengah merupakan kandang bantuan sosial (bansos) dan 'partai cokelat' (parcok) atau merujuk pada institusi Polri.
Deddy mengatakan, bahwa PDIP kalah di wilayah Jawa Tengah setelah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi kalah telak dengan pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ahmad Luthfi-Taj Yasin. "Jika saudara-saudara bertanya, apakah Jawa Tengah bukan lagi kandang banteng? Ya, dalam arti pemilihan Gubernur," ujar Deddy di Jakarta Pusat pada Kamis, 28 November 2024.