Bambang Widjojanto Soroti 3 Hal Ini di Pilkada Serentak 2024, Termasuk di Sumut

Deklarasi kampanye damai Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.
Sumber :
  • Instagram @bobbynst

Bambang mengungkapkan bahwa di konteks, bohir-bohir ini, adalah orang-orang yang hari ini, masih menjabat dan punya akses pada kekuasaan di Pemerintah Pusat. "Dalam kasus Sumut ada yang khas, suka atau tidak suka, Bobby itu punya relasi dengan pak Jokowi atau pemerintah pusat. Itu fakta, sehingga kemudian bisa terjadi sinyalemen bahwa penempatan-penempatan Pj itu juga berkaitan dengan itu," sebut Bambang .

Pengundian Nomor Urut Pilkada Sumut, Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Saling Sindir

"Bohir-bohir yang selama ini jadi bagain relasi kekuaasan itu, dia menopang itu," ucap Bambang kembali.

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.

Photo :
  • Instagram @bobbynst
KPU Tetapkan DPT Sumut Pada Pilgub 2024 Sebesar 10.771.496 Pemilih

Yang kedua, Bambang mengungkapkan bakal melekat di Pilkada adalah politik uang, yang menjadi sasaran kelompok dengan kondisi keuangan menengah bawah. "Kedua itu, adalah politik uang, kenapa tadi kita bicara (Kelempok menengah kebawah), karena disitu, ditempat tempat itu akan diserbu politik uang," jelas Bambang, yang juga melakukan riset tentang fenomena terjadi di Pemilu dan di Pilkada.

Yang ketiga, Bambang mengatakan Pilkada bakal terjadi kriminalisasi, bagi lawan politik. Sehingga, hal tersebut sangat membahayakan jalannya demokrasi di Pilkada nantinya, bila terjadi. "Unsur-unsur desa, yang gak mau, akan dapat tekanan, jadi tadinya itu netralitas, bisa berubah jadi kriminalitas. Jadi ini berhubungan, gak bisa dipisahkan. Yang paling mengerikan itu adalah, jangan sampai penegak hukum bermain juga," kata Bambang.

Pengundian Nomor Urut Pilgub Sumut : Bobby Nasution-Surya 1 dan Edy Rahmayadi-Hasan 2

Bambang mengungkapkan dalam analisis hukumnya, bila ASN di penegak hukum sudah diduga bermain di Pilkada ini. Yang harus dilakukan melaporkan hal tersebut, kepada pihak terkait dan wewenang. "Tidak ada pilihan lain, maka langkah yang dilakukan, harus menggunakan instrumen-instrumen yang ada di kepolisian, ada kompolnas dan propam," sebut Bambang.