Niat Tulus dan Ikhlas, Alumni SMANSA Medan Siap Menenangkan Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut

Alumni SMANSA Medan deklarasikan dukung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2024.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Alumni SMA Negeri 1 (SMANSA) Medan, mendeklarasikan diri untuk dukungan kepada Edy Rahmayadi, Jumat sore, 2 Agustus 2024. Dukung itu, disampaikan ratusan alumni; SMANSA berlangsung di Rumah Pemenangan Edy Rahmayadi, nomor 39 di Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan.

Closing Ceremony PON 2024 di Sumut, Menpora: Menko PMK yang Hadir

Untuk diketahui, Edy Rahmayadi merupakan Ketua SMANSA. Sehingga sudah menjadi kesadaran dan niat tulus bagi seluruh SMANSA untuk mendukung mantan Pangkostrad itu, jadi Gubernur Sumut periode 2025-2030.

"Kesadaran teman-teman dukungan untuk bang Edy Rahmayadi maju jadi Sumut 1. Mari lah kita mendukung, dosa kita selaku alumni tidak mendukung bang Edy Rahmayadi untuk maju Sumut 1," ucap salah satu Alumni SMANSA, Kristi Yanto.

Bawaslu Launching Pemetaan Kerawanan Pilkada 2024 di Provinsi Sumut

Dihadapan Edy Rahmayadi, Yanto mengatakan bahwa yang hadir ini, masih sebagian kecil dari jumlah besar alumni SMANSA ini. Dipastikan, akan digelar deklarasi dukungan khusus, dengan jumlah lebih besar lagi.

"Akan lebih besar lagi, kita memberikan kepastian. Rencana 500 ribu alumni lagi, disitu kita khusus SMANSA mendukung bang Edy Rahmayadi untuk Sumut 1," kata Yanto.

Nias Barat Berstatus Kerawanan Tinggi di Pilkada 2024, Sumut Masuk Kategori Sedang

Yanto mengatakan menjadi kewajiban bagi seluruh alumni SMAN Medan mendukung Edy Rahmayadi untuk menjabat sebagai Gubernur Sumut untuk kedua kalinya.

"Niat ikhlas kami, mendukung bang Edy Rahmayadi maju kembali jadi Sumut 1. Disini kita sepakati untuk kordinator kita SMANSA, kita tunjuk Gherat," ucap Yanto kembali.

Sementara itu, Bacalon Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengaku bangga mendapat dukungan dari alumni SMANSA ini, untuk bertarung di Pilkada Sumut tahun 2024 ini.

"Dengan penuh semangat, mereka sahabat-sahabat saya sesama alumni SMAN 1 Medan, beramai-ramai datang secara khusus untuk memberikan dukungan kepada saya untuk melanjutkan, kepemimpinan sebagai Gubernur Sumatera Utara untuk periode kedua," sebut Edy Rahmayadi.

Bagi dirinya, Edy Rahmayadi dukungan ini, menjadi suntikan energi yang sangat besar bagi visi perjuangan kita bersama yakni mewujudkan Sumut yang maju dan bermartabat.

"Saya tentunya merasa bangga sekali, ditengah hiruk pikuk politik di luar sana, mereka tetap konsisten untuk berada di garis perjuangan ini," ucap mantan Ketua Umum PSSI itu.

"Bagi saya, dukungan dari mereka adalah Tentunya perjuangan ini tidaklah mudah, butuh konsisten dan loyalitas. tapi saya yakin, insya Allah kita bisa solid untuk melangkah mewujudkan visi kita bersama," kata Edy Rahmayadi kembali.

Edy Rahmayadi bercerita tentang dirinya menjabat Gubernur Sumut periode 2018-2023. Pasca dilantik, 5 September 2018, silam. Sudah dihadapi utang Dana Bagi Hasil (DBH) kepada 33 Kabupaten/Kota se-Sumut.

"Yang ada utang Rp 1,7 Triliun. Ini lah Sumatera Utara, Rp 1,7 Triliun uang itu, bukan kertas. Saya tanya berapa uang kita, tidak ada pak," kata mantan Gubernur Sumut itu.

Pada tahun 2019, Edy Rahmayadi memutuskan membayar utang tersebut kepada masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumut. Alhasil, utang lunas dibayarkan. Edy Rahmayadi mengungkapkan baru dimulai kerja, dengan perencanaan dalam pembangunan di Sumut. Datang lah, tamu tidak diundang adalah Covid-19 pada tahun 2020.

"Kita mulai kerja, 2020. Tahu-tahu Maret, datang Covid-19. Berubah lagi rencana kerja. Saya berpikir hanya lah rakyat Sumatera Utara ini," tutur mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Edy Rahmayadi mengaku stres karena maraknya Covid 19 yang mengancam kesehatan masyarakat Sumut. Namun, semua itu bisa dikerjakan dengan langkah-langkah bersama dia pimpin dalam penanganan pandemi dengan baik.

"Satu kali orang meninggal biayanya Rp 5 juta. Tapi, tidak ada masalah, uang bisa dicari, kesehatan masyarakat harus nomor satu. Disitu saya stres, kebetulan 2 tahun, 9 bulan berjalan itu," jelas Edy Rahmayadi.

Tahun 2021 dan 2022, redah Covid-19 itu. Edy Rahmayadi mengatakan dirinya bersama Pemprov Sumut melakukan pembangunan peningkatan infrastruktur di Sumut, dengan anggaran Rp 2,7 Triliun dengan menggunakan sistem multiyears.

"Anggaran saya potong untuk multiyears untuk memperbaiki jalan rakyat di Sumut. Jalan Provinsi 3.000,5 kilometer. Dikerjakan tahun 2022, 2023 dan sisanya 2024. Kita mampu kondisi 76 persen jalan Sumut," sebut Edy Rahmayadi.

Edy Rahmayadi mengaku kecewa jalan peningkatan infrastruktur berupa jalan dan jembatan untuk masyarakat, dihentikan oleh pemangku kebijakan, pasca dirinya berakhir masa jabatannya sebagai Gubernur Sumut.

"5 September 2023, distop lah jalan itu distop pula. 76 persen, baru terlaksana. Saya kecewa, karena jalan ini dibangun untuk rakyat," kata Edy Rahmayadi.