Jelang Ramadan, Gubernur Sumut Warning Spekulan Jangan Bermain Harga Kebutuhan Pokok

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi. (Dok Pemprov Sumut)
Sumber :

VIVA - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menginstruksikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan Pemerintah Kabupaten/Kota, untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah/2023.

Baru Edy Rahmayadi dan Barry Simorangkir yang Mendaftar ke PKS untuk Maju Pilgub Sumut 2024

Gubernur Edy mewarning terhadap oknum-oknum melakukan spekulan bermain, harga bahan-bahan pokok menjelang hari besar keagamaan. Sekitar satu bulan umat islam akan memasuki bulan Ramadan.

"Begini, saudara-saudara. Kebiasaan kita, kalau kebiasaan kita sudah mendekat hari besar, hari Natal, hari Tahun Baru, bulan puasa. Pasti ada spekulan yang mungkin terjadi," kata Gubernur Edy kepada wartawan, Rabu 22 Februari 2023.

Potensi Besar Diusung PDIP di Pilgub Sumut, Edy Rahmayadi : Sudah Ada Sinyal Positif

Baca juga:

Mantan Pangkostrad itu, mengatakan siap melakukan tindakan tegas melalui hukum, yang harus dilakukan Pemprov Sumut. Bila terjadi spekulan yang dapat merugikan masyarakat secara umum dan dapat memberikan dampak inflasi bagi Sumut.

Maju di Pilgub Sumut 2024, Ketum Pujakesuma Mendaftar Diri ke PKB Sumut

"Mungkin tak tepat ini, jadi masih nafsu dia. Mungkin nanti sakit hati nanti, terus mengajukan somasi. Apalagi informasi, nah begitu," ucap Gubernur Edy.

Gubernur Edy mengimbau kepada masyarakat yang menjalankan ibadah puasa pada bulan ramadan tahun ini. Untuk berbelanja kebutuhan pokok sesuai dengan kebutuhan saja. Tidak perlu membeli dengan jumlah besar. Karena, Pemprov Sumut menjamin ketersediaan stok kebutuhan pokok.

"Saya tahu, kalau sudah hari besar kebutuhan ini, menuntut lebih banyak. Tapi pun begitu, dan juga masyarakat jgn juga terus mau rebut mau cepat-cepat (berbelanja) ngambil yg banyak segala macam tidak," jelas Gubernur Edy.

Mantan Ketua Umum PSSI itu, juga menyoroti terkait dengan stok terbatas minyak goreng atau Minyakita, yang menjadi perhatian Pemprov Sumut dan masyarakat. Sehingga sudah aturan CPO itu, untuk diekspor sebesar 80 persen dan dijadikan minyak goreng memenuhi kebutuhan dalam negeri 20 persen.

Atas hal itu, Gubernur Edy meminta kepada seluruh produsen hingga distributor, untuk tidak bermain-main dengan migor ini. Ia meminta ikuti peraturan yang berlaku.

"Ini 20 persen yang harus ditinggal ditempat dan 80 persen di ekspor. 20 persen itu 1.829.000 ton, jadi cukup untuk rakyat Sumut ini," sebut Gurbernur Edy.

Selama produsen hingga distributor migor menjalani aturan ini. Gubernur Edy yakin kebutuhan migor, mencukupi untuk dikonsumsi masyarakat sesuai dengan kebutuhan di Sumut ini.

"Selama tak macam-macam cukup dia (migor). Itu pun, sudah dihitung begitu lahir bayi, sudah minum minyak dia. Kalau cukup dan jadi kalau tak cukup berarti ada yg macam-macam, ya something wrong," jelas Gurbernur Edy.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.

Photo :
  • MEDAN VIVA

Pada bulan ramadan tahun ini, Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, mengatakan Pemprov Sumut melakukan pengawasan dan monitoring bersama Tim Satgas Pangan Sumut, untuk melihat perkembangan harga dan stok barang kebutuhan pokok itu.

Gubernur Edy mengungkapkan bila terjadi lonjakan harga mempengaruhi inflasi Sumut. Pemprov Sumut, akan menggelar operasi pasar untuk mengendalikan harga pokok tersebut.

"Kalau itu harus karena demand terlalu banyak. Sehingga barang lebih sedikit, dari permintaan ya kita harus lakukan operasi pasar. Tapi karena kenakalan-kenakalan manusia kita operasi pasar keenakan orang itu," sebut Gurbernur Edy.

Gurbernur Edy juga mengharapkan bantuan dari wartawan dan media untuk bersama-sama melakukan pengawasan harga hingga stok kebutuhan pokok tersebut.

"Tolong wartawan, jangan kalian menyelidiki saya terus. Spekulan-spekulan itu juga harus Kelen selidiki itu. Jangan Kelen main mata pula, bagi-bagi lah kita," ucap Gubernur Edy sembari tersenyum.