Orasi Ilmiah Prof Syawal Gultom: Hasilkan Wawasan Luas dan Wujudkan Karya Besar

Ketua Senat Unimed, Prof. Dr. Syawal Gultom.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Ketua Senat Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof. Dr. Syawal Gultom menyampaikan dalam meraih kesuksesan dan kelulusan, ada dukungan dan kontribusi besar dari orang tua. Sehingga, ia mengatakan jangan lupa menyampaikan terima kasih kedua orang tua.

Terpilih Pimpin KoJAM, Joko Irawan: Komunitas Ini Tempat Silaturrahmi

Hal itu disampaikan Prof. Dr. Syawal Gultom dalam orasi ilmiah pada acara wisuda di Auditorium Unimed, Kamis 30 Mei 2024. Ia mengatakan kedua orang tua sudah bersusah payah membiayai perkuliahan hingga bisa beroleh gelar pendidikan dari Unimed.

“Tidak ada alasan untuk tidak berterimakasih kepada kedua orang tua, mereka telah berjuang sekuat tenaga dalam menyekolahkan ananda semua. Berterimakasih lah secara iklas dan segera siapkan diri untuk bisa membalas kebaikan dan perjauangan mereka,” ucap Syawal.

Kasus Siswi SMAN 8 Medan Tinggal Kelas, Kadisdik Sumut Beberkan Kelalaian Kepsek

Syawal mengatakan saat yang tepat bagi semua lulusan untuk mengabdikan ilmu pengetahuan yang diperoleh ke lapangan kehidupan, apakah sebagai PNS, sebagai Pegawai Swasta ataupun sebagai entrepreneurship (wirausahawan). Syawal mengungkapkan apapun pekerjaan yang kelak dipilih tidak menjadi masalah, namun demikian dibutuhkan ada persiapan diri secara sungguh-sungguh.

“Semua boleh bebas memilih pekerjaan apa yang sesuai untuk ananda, terpenting untuk itu perlu persiapan diri yang serius, supaya bisa memperoleh pekerjaan yang tepat," kata Syawal.

Periksa Kepsek SMAN 8 Medan, Ombudsman Ungkap Fakta Baru Kasus Siswi Tinggal Kelas

Lanjutnya, mantan Kepala Badan Peningkatan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP-PMP) Indonesia itu, bahwa kesuksesan banyak orang dalam memilih pekerjaan yang sesuai baginya 85 persen ditentukan karena persiapan diri yang serius dan bukan karena faktor warisan keluarga. Syawal mengatakan persiapan diri dimaksud adalah seperti semangat belajar sepanjang waktu, dan sebagai pembaca yang kuat.

“Dari membaca yang kuat seseorang bisa menghasilkan wawasan yang luas, serta seseorang bisa wujudkan karya-karya yang besar," sebutnya.

Tokoh Pendidikan Nasional itu para wisudawan dan wisudawati Unimed harus terus belajar dan tidak pernah berhenti membaca buku walau sudah tamat studi. Buku yang tepat dibaca sepanjang waktu adalah buku-buku yang bisa menolong kemajuan diri.

Lebih lanjut, patut disadari bahwa pendidikan tidaklah otomatis membuat seseorang untuk jadi terdidik, namun karena terjadi kesadaran diri akan kekurangan atau keterbatasan diri. Karena adanya kesadaran, akan ketidaksempurnaan diri dan karenanya menilai penting untuk terus belajar meningkatkan kemampuan diri, diyakini membuat seseorang menjadi terdidik.

Artinya, karena daya juang seseoranglah yang menjadikan dirinya menjadi hebat. Syawal meyakini bahwa lulusan Unimed telah memiliki kemampuan untuk bisa menjadi orang-orang hebat di masyarakat dan diyakininya pula dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan bangsa, sebab dibangku kuliah telah dibekali kompetensi yang dibutuhkan di masyarakat.

Beberapa ciri seorang hebat dan kontributif di tengah kehidupan masyarakat adalah: memiliki karya, mengerti menyelesaikan masalah secara saintefic berbasis riset, mampu melakukan rekayasa ide-gagasan untuk perbaikan, mampu membaca data, serta bisa melakukan kritikal buku. Semua hal itu telah terpenuhi saat-saat kuliah di Universitas Negeri Medan.

"Atas dasar itu, saya sangat berkeyakinan bahwa lulusan Unimed beroleh kesuksesan karier di tengah masyarakat dan tampil menjadi pribadi yang kontributif bagi pembangunan setelah lulus, sambil mendorong supaya semua wisudawan dan wisudawati untuk mengubah pola pikir dan berani menilai diri sendiri serta memperbaikinya untuk berkemajuan," jelas Syawal.