Ayah Korban Terkaman Harimau Sumatera di Langkat Persoalkan Pelepasliaran Kementerian LHK

Ramli (kanan) orang tua korban diterkam harimau di Langkat, Sumut.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melakukan pelepasliaran dua Harimau Sumatera berjenis kelamin betina di wilayah Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) daerah Kabupaten Langkat.

Maju di Pilgub Sumut 2024, Bobby Nasution Ambil Formulir ke PAN

Namun, pelepasliaran dua Raja Hutan itu disoal Ramli Ginting (54) selaku ayah dari Jerimia Peranda Ginting (25) yang menjadi korban terkaman Harimau Sumatera saat tengah memanen cabai di ladangnya, Barak Itir, Dusun V Aman Damai, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Senin 11 Maret 2024 pukul 16.00 WIB.

Ramli menuding hal tersebut karena sebelum peristiwa berdarah itu terjadi, tidak ada hal-hal yang aneh. Menurutnya, Harimau Sumatera yang menerkam anaknya berwarna kuning dengan corak belang-belang warna hitam.

Serius Bertarung di Pilgub Sumut, Nikson Nababan Mendaftar ke PPP

Tudingan yang disampaikan Ramli juga bukan sekadar isapan jempol belaka. Sebab, kata Ramli, pada leher sang Raja Hutan itu terdapat sebuah pengikat berbentuk bulat. Mirip harimau yang dilepasliarkan Kementerian LHK beberapa waktu lalu.

"Di lehernya (Harimau Sumatera) ada seperti pengikat tali pinggang dan ada benda berbentuk tabung di dekat leher," ujar Ramli didampingi istrinya, Lela Indriani di RSU Putri Bidadari Stabat, Rabu 13 Maret 2024.

Bus Pariwisata Tabrak Pejalan Kaki di Toba, Dua Tewas dan 2 Orang Lagi Luka-luka

 

Petani diterkam Harimau Sumatera dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan

 

Ia heran kenapa Kementerian LHK melepasliarkan Harimau Sumatera di seputaran yang sudah banyak pemukiman masyarakat.

"Entah apa gunanya itu dilepaskan sama menteri kehutanan. Karena beberapa hari lalu, ada dilepaskannya Harimau Sumatera di Tenggulun, yang berbatasan dengan Kecamatan Besitang. Ada banyak hutan lainnya, yang berjarak puluhan kilometer atau ribuan kilometer dari masyarakat," ujar Ramli.

"Yang melepaskan menteri itu, wanita satu dan bule pun ada, waktu helikopter itu sering kesana. Kenapa dia melepaskannya di dekat warga, ketawa-ketawa dia melepaskannya. Berarti dia mau menonton, supaya dimakan Harimau masyarakat di situ," sambungnya.

Kata Ramli, Tenggulun hanya berjarak 8 kilometer saja dari lokasi kejadian saat anaknya diterkam Harimau Sumatera ketika sedang memanen cabai.

"Tenggulun sekitar 8 kilometer dari lokasi kejadian. Tapi dari pelepasan ke pemukiman warga, hanya sekitar 3 kilometer. Bisa dicek itu. Jika memang kami mau diusir dari tempat untuk bermukim atau beraktivitas, gak seperti ini dimakan Harimau," ujar Ramli.

Adapun kedua Harimau Sumatera yang dilepasliarkan Kementerian LHK bernama Ambar Goldsmith dan Beri Situtung. Kedua Harimau Sumatera itu dilepasliarkan ke kawasan TNGL dengan tiga helikopter yang turut dibantu TNI dan Polri.

Pelepasan dua harimau Sumatera dilakukan Kementerian LHK di sekitar zona inti blok hutan Lubuk Tanggal kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Tepatnya kawasan TNGL Resort Sei Betung SPTN Wilayah VI Besitang, Bidang PTN Wilayah III Stabat, Langkat, Sumatera Utara.