Optimis Dairi Jadi Lumbung Pangan, Pj Gubsu: Kembangkan Pertanian Lebih Modern
- Dok Pemprov Sumut
Selain tanaman pangan, kata Hassanudin, Dairi juga identik dengan kopi Sidikalang, kopi robusta dengan jumlah produksi sekitar 3.736 ton. Jumlah ini merupakan produksi kopi terbesar di Sumut atau 40% dari total produksi kopi Sumut.
"Kopi ini sangat bernilai tinggi, baik untuk konsumsi domestik maupun ekspor, mengingat tingkat konsumsi kopi dunia mengalami peningkatan. Minum kopi saat ini sudah menjadi suatu lifestyle," ujarnya.
Untuk itu pengembangan kopi dan program 3F agar dapat menjadi perhatian dan fokus Pemerintah Kabupaten Dairi. Hassanudin menyebut sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar bagi perekonomian yakni 43,47%.
"Kami mendorong Pemerintah Kabupaten Dairi bersama masyarakat agar bisa mengembangkan pertanian yang lebih modern dan presisi dengan mengadopsi teknologi dan good agriculture yang akan menjadikan Dairi sebagai sumber buah-buahan, sumber bunga, dan sumber lumbung pangan di Sumut," ucapnya.
Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu mengakui pada saat Covid-19, pertumbuhan ekonomi Dairi sempat anjlok, hingga -0,94%. Dengan semangat bersama masyarakat, ekonomi Dairi pada 2022 sudah mendekati 4,5%.
"Sama seperti pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumut yang saat ini juga mengalami pertumbuhan. Optimisme perlu terus kita pelihara dan kita berupaya seperti yang disampaikan Bapak Pj Gubernur Sumut, pertumbuhan ekonomi Dairi terus tumbuh dengan mata pencaharian masyarakatnya yang didominasi dari pertanian dan perdagangan," jelas Eddy.